JAKARTA, KOMPAS — Hingga Kamis (14/6/2018) atau sehari menjelang Idul Fitri, Kepolisian Negara RI memastikan pelayanan arus mudik dalam Operasi Ketupat 2018 membaik dibandingkan tahun lalu. Hal itu terlihat dari penurunan peristiwa kecelakaan lalu lintas dan korban jiwa.
Dibandingkan tahun lalu, kejadian kecelakaan lalu lintas telah mengalami penurunan 420 peristiwa. Hingga Kamis pagi, jumlah kecelakaan lalu lintas saat arus mudik ada 800 peristiwa, sedangkan pada periode H-1 Idul Fitri 2017, kejadian serupa mencapai 1.319 peristiwa. Dari 800 peristiwa itu didominasi kecelakaan sepeda motor yang mencapai 307 kejadian.
Penurunan kecelakaan lalu lintas berdampak pada penurunan angka korban jiwa dalam arus mudik. Hingga H-1 Lebaran, korban jiwa berjumlah 193 orang. Adapun pada periode yang sama tahun lalu, kecelakaan saat arus mudik menyebabkan 478 orang meninggal.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, capaian itu merupakan hasil dari kolaborasi dan sinergi Polri bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan seluruh pemangku kebijakan terkait.
”Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersama-sama ikut menciptakan situasi kondusif pada arus mudik 2018,” ujar Setyo di Jakarta, Kamis.
Selain itu, pemantauan jalur mudik juga akan dilakukan secara berkala. Oleh karena itu, Polri bersama kementerian/lembaga terkait akan mengeluarkan kebijakan sesuai situasi dan kondisi lalu lintas.
Untuk mengurai kepadatan lalu lintas, sejak Rabu malam telah diberlakukan rekayasa lalu lintas berupa lawan arus (contraflow) dan satu arah (one-way) di jalur Tol Jakarta-Cikampek dan Cipali-Palimanan.
Pusat keramaian
Selain arus mudik, lanjut Setyo, situasi keamanan secara keseluruhan juga baik, tidak ada peristiwa yang menonjol. Meski begitu, pelayanan dan pengamanan yang dilakukan tim gabungan Polri-TNI tidak akan dikendurkan. Patroli bersama akan terus dilakukan hingga Operasi Ketupat 2018 berakhir pada 24 Juni.
Pada momen Idul Fitri, ujarnya, intensitas keamanan akan diperkuat di sejumlah titik pusat aktivitas masyarakat, antara lain obyek vital, sentra ekonomi, tempat wisata, dan rumah yang ditinggal mudik pemiliknya.
”Kami berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat agar masyarakat dapat nyaman merayakan Lebaran dan bersilaturahim dengan keluarga,” katanya.