Shalat Idul Fitri berjemaah akan menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh warga muslim pada Jumat (15/6/2018) esok. Di Indonesia, masjid, lapangan, jalanan, dan tempat terbuka lain akan menjadi tempat jemaah untuk berdoa dan bersyukur kepada Tuhan. Tidak terkecuali di Plaza Tugu Api Pancasila Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Setiap tahun, lebih dari 10.000 orang memilih untuk shalat di lapangan berlandaskan ubin itu.
Demi kekhusyukan dan kenyamanan jemaah, persiapan shalat Id yang tampaknya bersahaja itu ternyata harus sudah dilakukan 24 jam sebelumnya, dengan pengorbanan para pekerja untuk menunda mudik.
Pada Kamis sekitar pukul 13.00 WIB, Gatot (47) bolak-balik melintasi Plaza Tugu Api Pancasila di bawah sinar terik matahari, mengatur sistem tata suara yang akan digunakan untuk shalat Idul Fitri keesokan harinya.
Tugas Gatot cukup rumit. Ia harus mengatur agar suara yang dikeluarkan 16 pengeras suara sebesar lemari pakaian tersebut seimbang dan tidak terlalu keras bagi warga yang akan melakukan shalat.
”Setelah kabel-kabel terpasang, sampai nanti sore nanti saya harus ngecek satu per satu speaker ini, ya, mondar-mandir,” ujar Gatot sambil membawa kabel dari kotak amplifier suara untuk disambungkan ke boks panel listrik di Sasono Utomo, gedung utama TMII. Belasan speaker tersebut disebar mengelilingi Plaza Tugu Api Pancasila.
Gatot tampak sudah akrab dengan tata letak sumber listrik dengan berbagai kerumitannya. Jelas saja, ini sudah tahun ke-10 baginya mengatur sound system untuk shalat Idul Fitri di TMII. Selama itu juga ia harus menunda rencana berkunjung ke rumah orangtuanya di Kediri, Jawa Timur, setiap masa Lebaran.
”Biasanya memang enggak mudik, tapi untuk tahun ini, dua pekan lagi anak sekolah libur, jadi bisa pulang ke Kediri,” kata Gatot.
Hal yang sama dirasakan Ali (25), rekan Gatot yang bertanggung jawab mengenai pemasangan tenda untuk imam. Sedikit lebih beruntung daripada Gatot, Ali sudah bisa beristirahat setelah memasang tenda. Tenda itu kini terpasang di sisi paling barat Plaza Tugu Api Pancasila. Nanti, di bawah tenda akan diletakkan sebuah podium untuk imam memimpin shalat.
Harus sempurna ketika besok dipakai imam memimpin shalat.
Gatot menargetkan seluruh pengeras suara harus sudah selesai diatur sebelum waktu maghrib karena speaker-speaker itu akan digunakan untuk melantunkan gema takbiran. ”Gema takbir Idul Fitri dimainkan, sekalian mengecek tata suara,” katanya. ”Harus sempurna ketika besok dipakai imam memimpin shalat,” lanjutnya.
Ketua Panitia Pekan Lebaran Taman Mini Indonesia Indah Diono mengatakan, tidak hanya Gatot dan Ali sebagai penata suara yang bersiaga pada malam takbiran. Petugas kebersihan dan keamanan juga akan berjaga mengawal acara gema takbir dan tabligh akbar yang digelar pada malam Idul Fitri.
”Kami akan menggunakan waktu yang tersisa untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk shalat Idul Fitri. Memasang garis saf sampai memastikan soundsystem imam tidak ada trouble,” ucap Diono.
”Begitu selesai, waktu shalat Subuh sudah berakhir dan jemaah mulai mengisi saf. Ya, biasa kami begadang. Plaza harus bersih sebelum TMII dibuka untuk shalat Idul Fitri,” lanjutnya.
Ada pengorbanan yang tak terlihat dari orang-orang seperti Gatot dan Ali. Pekerjaan mereka tak terlihat di balik kekhusyukan kita beribadah.