Sistem "One Way" Diterapkan Lebih Dari 260 Kilometer
Oleh
Hendriyo Widi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Meski belum signifikan, volume kendaraan di ruas jalan nasional maupun jalan tol mulai merangkak naik. Sistem one way atau satu arah yang diterapkan lebih dari 260 kilometer mengindikasikan, prediksi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) puncak arus balik pertama pada 19 dan 20 Juni 2018 terjadi.
Mulai H+1 hingga H+3 Lebaran jumlah kendaraan yang masuk ke Jakarta melalui ruas jalan nasional dan jalur tol meningkat. PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, sudah 1.025.770 kendaraan yang kembali ke Jakarta dari H+1 sampai dengan H+3 pukul 14.00 melalui 16 ruas jalan yang dipantau.
Data tersebut meningkat cukup tinggi jika dibanding data dari H+1 hingga H+3 tahun 2017 lalu. Adapun volume tahun lalu adalah 781.200 kendaraan.
Meskipun tidak lebih banyak dari volume pada periode yang sama tahun lalu, jumlah kendaraan yang melintasi ruas jalan nasional (Merak, Sadang, Balonggandu, dan Rancaekek) terus merangkak naik. Hingga pukul 18.00 Direktorat Jendral Perhubungan Darat Kemenhub mencatat sudah 409.386 kendaraan masuk Jakarta.
Untuk arus balik melalui sejumlah moda transportasi umum (laut, darat, udara, penyeberangan, dan kereta api) hingga pukul 18.40, tercatat sudah 2.740.055 pemudik kembali ke Jakarta.
Lalu Lintas Terpantau Padat
Dari pantauan Kompas melalui monitor kamera pemantau atau CCTV di Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2018, Jakarta, kepadatan mulai terjadi sejak Selasa (19/6/2018) pagi. Pergerakan arus balik sudah mulai terasa, ditandai dengan adanya pemberlakuan lebih banyak contra flow (lawan arus) hingga satu arah. Sistem lawan arus sudah dilakukan sejak Selasa (19/6/2018) pagi. Adapun untuk sistem satu arah diberlakukan dari ruas B tol Pejagan-Pemalang hingga Cawang.
"Sistem satu arah diberlakukan karena mulai ada kepadatan akibat pertemuan arus kendaraan dari arah Jawa Tengah dan arah Jawa Timur," ujar Traffic Control System Manager PT Jasa Marga, Atika Dara.
Dalam konferensi pers pada Rabu (13/6/2018) Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa jika kepadatan sudah mulai terjadi sebaiknya diberlakukan sistem lawan arus untuk mengurainya. Hingga Selasa malam, tidak hanya sistem lawan arus, kepolisian bahkan telah memberlakukan sistem satu arah sejauh lebih dari 260 km.
"Sistem lawan arus dan satu arah yang telah diterapkan itu mengindikasikan kondisi jalanan padat, kemungkinan Selasa dan Rabu (20/6/2016) adalah puncak arus balik," kata Ketua Harian Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Selasa (19/6/2018), Arif Toha Tjahjagama.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) bernomor 223 tahun 2018, Nomor 46 tahun 2018 dan Nomor 13 tahun 2018 jadwal cuti bersama dan libur Lebaran berakhir pada 20 Juni 2018, sehingga kemungkinan besar para pemudik akan kembali ke Jakarta pada 19 atau 20 Juni.
Kecelakaan
Dari H-8 hingga H+3 Lebaran data Penelitian dan Pengembangan Posko Tingkat Nasional Kementerian Perhubungan mencatat telah terjadi 297 kecelakaan di sepanjang jalur mudik. Dari jumlah tercatat 75 korban meninggal dunia, 147 luka berat, dan 413 luka ringan.
Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan data kejadian tahun lalu yaitu 1030 kejadian dengan rincian 354 meninggal dunia, 90 luka berat, dan 835 luka ringan.
Total keseluruhan moda transportasi yang terlibat kecelakaan baik di jalur mudik maupun jalur non mudik pada Lebaran 2018 mencatat sepeda motor mendominasi dengan jumlah 463 kejadian. Pada tertinggi kedua ada kendaraan pribadi roda 4 dengan kejadian 86 kasus, selebihnya angkutan barang 50 kejadian, bus 22 kejadian, kendaraan tidak bermotor 8 kejadian dan 48 kejadian tidak diketahui.
Promosi daerah
Sementara, dalam rangka mengurangi angka kecelakaan akibat kelelahan, pihak Kemenhub telah menambahkan tujuh area peristirahatan di sepanjang ruas jalan nasional. Ketujuh area itu sebenarnya adalah jembatan timbang.
Sesuai dengan usulan Kementerian Perhubungan, jembatan timbang di Balonggandu, Losarang, Tanjung, Wanareja, Kulwaru, Widang, dan Widodaren tersebut juga akan dijadikan wadah promosi potensi daerah.
"Selain untuk menambah kenyamanan pemudik, upaya itu untuk meningkatkan perekonomian daerah yang dilewati pemudik," kata Humas Direktorat Jendral Perhubungan Darat Kemenhub Pitra Setiawan.
Untuk pengembangan program selanjutnya, lanjutnya, pemerintah pusat menyerahkan ke pemerintah daerah. (KRISTI DWI UTAMI)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.