Jakarta, Kompas - Harga daging ayam dan sapi menurun walau masih berada di atas rentang Harga Eceran Tertinggi (HET). Kondisi penurunan itu dibarengi dengan sepinya pembeli pada Senin (2/7/2018).
Sebagian besar pedagang daging ayam dan sapi Di Pasar Senen, Jakarta Pusat, mengatakan harga memang turun bila dibandingkan saat Lebaran. Untuk daging ayam saat ini seharga Rp35.000-Rp37.000 per kilogram, sementara pada Lebaran bisa mencapai Rp40.000 per kilogram. walaupun menurun, harga itu masih relatif mahal bila mengacu pada HET yang semestinya tidak lebih dari Rp33.000 per kilogram.
Reno (30) pedagang daging ayam di Pasar Senen mengatakan Ia hanya dapat menjual sebanyak 1 kuintal per hari. "Itu sudah paling banyak yang bisa saya jual. Kalau menjual eceran saja sekarang sepertinya memang agak sulit," kata Reno yang memasok daging ayamnya dari Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Rawa Kepiting, Pulogadung, Jakarta Timur.
Bambang (38) pedagang ayam lainnya mengatakan saat ini pembeli eceran jumlahnya sedang sedikit. Harga Rp35.000 per kilogram menurutnya masih terhitung mahal bagi pembeli eceran. Ia mengakali sepinya pembeli eceran dengan menjual secara grosir kepada pembeli partai besar seperti rumah makan dan bisnis katering.
"Kalau dilihat dari tahun kemarin sepertinya stok daging dari pemasok masih mudah dicari. Tahun ini sepertinya lagi susah, saya yang biasanya ambil dari kandang pemasok daerah langsung dan potong ayamnya sendiri sulit cari ayam yang ukuran besar minggu ini," ujar Bambang.
Untuk memenuhi pasokan 1.000 ekor ayam, Ia harus mengambil dari tiga lokasi kandang di Bekasi, Subang, dan Tangerang. Biasanya untuk memenuhi pasokan harian itu Ia cukup datang ke satu kandang pemasok daerah.
"Jumlah segitu juga penjualan paling banyak habisnya 1,5 kuintal. Padahal kalau ramai bisa 3-4 kuintal," jelas Bambang.
Hal serupa juga terjadi pada daging sapi di Pasar Senen yang mencapai Rp140.000 saat Lebaran, kini menurun hingga kisaran Rp120.000. Sejumlah pedagang mengatakan penjualannya menurun dari yang biasanya mencapai 2 kuintal per hari, kini paling banyak hanya sekitar 80 kilogram hingga 1 kuintal per hari.
Hamzah (43) pedagang daging sapi yang pasokannya dari Perusahaan Daerah (PD) Dharma Jaya Cakung mengatakan sepinya pembeli saat ini selain dipengaruhi kenaikan harga, juga karena kebiasaan pembeli daging setelah Lebaran.
Dengan kisaran harga tersebut, sebagian pembeli seperti Fifi (40) dan Rohati (53) memutuskan untuk tidak berbelanja daging dalam waktu dekat. Sementara pedagang sate seperti Syafii (37) tetap membeli dengan risiko mengurangi porsi sajian makanannya.
Harga Sayuran Naik
Sementara harga daging menurun, sebagian sayuran dan bumbu dapur justru meningkat sejak empat hari terakhir. Peningkatan itu berdampak pada kacang panjang, buncis, cabai rawit, dan timun. Penyebab naiknya harga itu karena kurangnya persediaan dari Pasar Induk Kramat Djati.
Lisa (32) pedagang besar cabai di Pasar Induk Kramat Jati mengatakan bahwa pasokan penjualannya saat ini berkurang. Hal itu merupakan dampak dari pasokan cabai yang Ia ambil dari Blitar sedang menurun. Adapun faktor libur Pilkada kemarin memengaruhi proses panen cabai rawit sehingga harga meingkat lagi.
"Besok pun ditakutkan harganya akan naik lagi dari pengepul," kata Lisa.
Penjualan cabai rawat di tempat Lisa yang biasanya mencapai 3-4 ton per hari, hari Minggu (1/7/2018) hanya habis 1 ton 220 kilogram.
Hal senada juga diucapkan Pepen, salah satu pedagang besar sayuran tomat di Pasar Induk Kramat Djati. Ia mengatakan kenaikan itu sudah sejak dua hari yang lalu, hingga mencapai Rp11.000. "Ada efek dari Pilkada di Pangalengan, Bandung, tempat pemasok tomat yang saya ambil sempat libur. Selain itu juga karena sempat ada hujan sehingga panennya ditunda," kata Pepen.
Harga dari pasar induk yang naik itu berpengaruh ke pasar skala regional seperti Pasar Senen. Sehingga beberapa komoditas sayuran seperti cabai rawit mencapai harga Rp70.000 per kilogram dari harga biasa Rp50.000, Buncis Rp30.000 per kilogram dari harga biasa Rp20.000.
Sebagian kecil bahan pasar lainnya, seperti bawang merah, sedang turun di Pasar Senen dari Rp40.000 hingga Rp35.000 per kilogram. Tarsa (40) penjual bawang merah di Pasar Induk mengatakan meskipun harga sedang murah, penjualannya hanya laku sekitar 3-5 kuintal. "Biasanya kami bisa laku sampai 1 ton lebih," ucapnya.