Penataan jalan di Kota Jakarta menyambut Asian Games Ke-18 terus dilakukan. Langkah ini dijalankan agar pengunjung Ibu Kota selama pesta olahraga merasa nyaman, aman, dan lancar bepergian.
JAKARTA, KOMPAS - Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, yang menjadi tempat pembukaan Asian Games Ke-18 mulai disterilkan. Pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang trotoar Jalan Asia Afrika diminta meninggalkan tempat itu. Penertiban dilanjutkan ke sejumlah tempat yang menjadi ikon kota.
Pada Rabu (11/7/2018), aparat gabungan meminta pedagang di Jalan Asia Afrika berhenti berjualan per 1 Agustus-12 September 2018. Camat Tanah Abang, Jakarta Pusat, Dedi Darsono mengatakan, penertiban area GBK difokuskan pada upaya untuk menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan serta memperlancar arus lalu lintas kendaraan.
”Pembenahan-pembenahan terus kami lakukan bersama kepolisian untuk menertibkan kawasan ini,” ujar Dedi Darsono. Selain meminta pedagang berhenti berjualan, petugas juga meminta pedagang memindahkan gerobaknya dari kawasan itu. Gerobak harus dipindahkan ke lokasi lain sehingga tidak mengganggu pelaksanaan Asian Games.
Penertiban berikutnya diarahkan ke kawasan Tanah Abang dan Thamrin City sebagai lokasi wisata belanja. Namun, aparat terkendala menertibkan kawasan ini karena sejumlah prasarana belum selesai dibangun, salah satunya jembatan penyeberangan orang. ”Wakil Gubernur meminta perpanjangan waktu supaya pedagang direlokasi setelah ada jembatan penyeberangan,” ujar Dedi.
Penataan juga dilakukan di koridor Jalan Sudirman-Thamrin. Pemprov DKI Jakarta membenahi kawasan ini dengan menambah lebar trotoar di jalan sepanjang 7 kilometer itu. Pemerintah juga menata pepohonan di sana yang terdiri dari angsana dan trembesi.
Di Jakarta Barat, penataan difokuskan di kawasan Kota Tua agar terlihat lebih bersih. ”Semua jalan protokol dan trotoar harus bersih berhias, terutama di lingkungan Taman Fatahillah dan Kota Tua. Demikian pula kawasan mal dan sentra perdagangan dan hiburan malam, terutama di Mangga Besar dan Glodok,” ujar Rustam.
Kesan positif
Terkait penataan itu, Alfred Sitorus, pegiat Koalisi Pejalan Kaki, mengingatkan agar Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) memberikan kenyamanan dan keramahan ekstra. Kesan positif ini dapat diwujudkan dengan menyediakan informasi cukup di sejumlah tempat umum. Informasi juga dibutuhkan dalam bentuk aplikasi mobile menyangkut prasarana dan sarana kota.
Hal ini penting karena atlet ataupun suporter tidak hanya bepergian dari hotel atau wisma atlet ke arena, tetapi juga akan mengunjungi obyek-obyek wisata atau pusat perbelanjaan. Dia mengingatkan agar jangan sampai atlet, ofisial, dan suporter terkena jambret di jalanan Ibu Kota. ”Nama bangsa dipertaruhkan di sini,” kata Sitorus.
Sejalan dengan semakin dekatnya pelaksanaan Asian Games, beberapa pihak menunjukkan partisipasinya. PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) menyiapkan lima bus yang didesain berlantai rendah di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten. Bus itu dipersiapkan untuk melancarkan pergerakan atlet Asian Para Games 2018 di bandara tersebut menjelang penyelenggaraan Asian Para Games 2018.
”Bus ini memiliki kerendahan lantai yang tipis sehingga mempermudah ruang gerak atlet dan ofisial Asian Para Games secara umum dan terutama yang berkebutuhan khusus yang akan lalu lalang saat berada di bandara,” kata Manager Baggage and Unit Load Device Services PT JAS Neneng Sumiati.
”Bus ini dapat digunakan seluruh pengguna jasa penerbangan, terutama atlet dan ofisial Asian Para Games,” kata Neneng. Bus berkapasitas 39 orang tersebut, lanjut Neneng, akan beroperasi di Terminal 2 dan 3 bandara tersebut. Penambahan lima bus itu, lanjut Neneng, untuk melengkapi bus serupa yang dimiliki 10 unit. (HLN/PIN/DEA/IRE/DEA/KEL/E11)