Lima Kasus Penjambretan di Tambora dalam Enam Bulan
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kepolisian Sektor Metro Tambora, Jakarta Barat hari Senin (16/7/2018) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi-aksi penjambretan.
Imbauan tersebut disampaikan setelah polisi menangkap dua penjambret di Jalan KH Moh Mansyur, Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (14/7/2018) pagi lalu. Ini merupakan aksi penjambretan kali kelima dalam enam bulan terakhir.
“Masyarakat harus waspada karena para penjambret ini memanfaatkan kelengahan masyarakat di jalan,” kata Kepala Unit Reskrim AKP Supriyatin.
Kepolisian Metro Tambora menangkap dua tersangka pelaku berinisial MF alias BL (23) dan AI alias BK (21). Mereka beraksi menggunakan sepeda motor. MF yang dibonceng AI merampas kalung emas Then Chang Fung yang sedang mengendarai motor sehabis belanja.
Then berteriak minta tolong sehingga warga memburu kedua pelaku. Tak jauh dari lokasi penjambretan, MF dan AI terjatuh dari motor karena panik. Mereka langsung memasuki angkot dan meninggalkan sepeda motornya bermerek Yamaha Mio berwarna merah dengan nomor pelat B-4410-BJR.
Tim pemburu preman bersama tim buser Polsek Tambora yang sedang melakukan observasi wilayah bersama warga datang menangkap para tersangka pelaku.
Kedua tersangka pelaku adalah warga Tambora, dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman lima tahun penjara.
MF dan AI mengaku sudah dua kali melakukan penjambretan secara bersama-sa,a. Sebelumnya mereka pernah ditangkap dengan kasus yang sama tetapi di lokasi lain.
MF dan AI mengaku tidak memilih korbannya secara spesifik. Mereka hanya berkeliling dan mencari orang yang sedang lengah.
Hal yang sama telah terjadi lima kali dalam enam bulan terakhir di wilayah Tambora dengan pelaku yang berbeda. Umumnya para pelaku yang berumur 20-an itu memanfaatkan kelengahan warga.
Daerah rawan penjambretan adalah Kelurahan Jembatan Lima dan Jalan KH M Mansyur, Tambora, Jakarta Barat. Para pelaku lebih sering beraksi pada pagi hari di tempat ramai daripada di tempat yang sepi karena akan lebih mudah kabur.(SITA NURAZMI MAKHRUFAH)