JAKARTA, KOMPAS – Seorang petugas pemadam kebakaran Haeruddin (51) meninggal dunia setelah memadamkan api di Jalan Kenanga Nomor, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (16/7/2018) pukul 04.20. Haerudin mengembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara. Sebagian pihak menduga, kematian Haeruddin karena ia menghirup asap mengandung zat kimia berbahaya di lokasi kejadian.
Putut Jantoko, Kepala Seksi Sektor Kecamatan Cilincing Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara mengatakan beberapa material di lokasi kebakaran sulit dipadamkan. Kebanyakan barang yang terbakar berupa plastik dan kandungan bahan kimia. Kondisi memicu munculnya asap pekat yang mengandung gas karbon monoksida berbahaya yang diduga banyak terisap oleh Haeruddin.
“Almarhum bersama tiga orang lain berusaha membuka jalur pemadaman agar api tidak merembet dan meluas. Hanya saja, asapnya pekat dan besar sekali. Karena itu, mereka putuskan keluar dari situ,” kata Putut. Haeruddin dan ketiga rekannya sempat mendapatkan pertolongan pertama dari ambulans 118. Namun, kondisi buruk yang dialami Haeruddin membuat petugas ambulans segera membawa korban ke Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara.
“Saat napasnya sudah sesak dan akan dilakukan pertolongan masuk IGD, beliau lemas,” kata Putut. Sekitar pukul 06.00, Haeruddin meninggal dunia.
Putut menguraikan, mereka sudah memenuhi standar keselamatan dalam pelaksanaan pemadaman, seperti pakaian dan penutup hidung. Namun, tingginya kandungan karbon monoksida membuat Haeruddin tak tertolong. “Ini bagian dari risiko pekerjaan kita,” tuturnya. Saat itu, dengan menjunjung slogan “Pantang Pulang Sebelum Padam”, petugas lain segera melanjutkan pemadaman. Dengan mengerahkan 16 unit mobil pemadam, api baru bisa mati total pukul 09.12.
Kebakaran di area Pasar Bekel seluas 300 meter persegi itu menghanguskan sebuah gudang material dan beberapa rumah warga. Penyebab kebakaran, kata Putu, berasal dari ledakan gas dari sebuah warung yang berada di samping gudang material. Akibatnya, jilatan api segera membesar dan menyambar deretan rumah semipermanen di sekitarnya.
Atas jasa dan pengabdian Haeruddin, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan penghormatan kepada Haeruddin. Upacara penghormatan diadakan pada pukul 11.00 tadi di halaman samping Masjid Darrul Magfiroh, kompleks Asrama Pemadam Kebakaran RT 004 RW 017, Cemper Barat, Cilincing, Jakarta Utara. Hadir dalam upacara ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno, beserta penjabat pemerintahan Kelurahan Semper Barat dan Kecamatan Cilincing.
Dalam upacara itu, Gubernur Anies mengucapkan belasungkawa mendalam, dan mengingatkan agar petugas pemadaman mengetatkan standar keselamatan dalam bertugas. Adapun Rina, putri pertama Haeruddin, menyatakan terima kasih atas kesediaan perwakilan Pemerintah mendoakan almarhum ayahnya.
“Suatu kehormatan besar bagi kami karena Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur mau datang memberi penghormatan bagi staf petugas kami ini,” kata Satriadi Gunawan, Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara.(E09)