JAKARTA, KOMPAS—Rencana demonstrasi pengemudi ojek daring dan taksi daring pada Senin (23/7/2018), urung terlaksana. Tidak diketahui penyebab pembatalan aksi yang ditujukan untuk mendesak kenaikan tarif ini.
Rencana demonstrasi angkutan daring ini beredar melalui pesan Whatsapp. Dikabarkan para pengemudi bergerak dari Bekasi, tangerang, Jakarta, Depok, dan Tangerang. Akan tetapi, demo tersebut tidak jadi dilaksanakan, dan hingga kini tidak diketahui penyebabnya.
Dalam pesan Whatsapp, Minggu (22/7/2018), muncul ajakan untuk demo di dua tempat yang berbeda. Pengendara Grab berunjuk rasa di Taman Menteng, Jakarta Pusat, dan Gojek di Taman Mataram, Blok M, Jakarta Selatan. Aksi ini bertujuan mendesakkan kenaikan tarif ojek rata-rata Rp 1.200 menjadi Rp 3.000 per km. Sedangkan taksi naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 5.000.
Penelusuran Kompas di dua titik aksi, tidak ada tanda-tanda demonstrasi. Di sana hanya ada sekumpulan ojek daring sedang mangkal menunggu penumpang. Banyak di antara mereka juga tidak mengetahui kabar kelanjutan tersebut, sebab para koordinator yang namanya tertera di pesan singkat Whatsapp tersebut tidak dapat dihubungi.
Di Taman Menteng, pengendara ojek daring, Dody (34), tidak mengetahui rencana demonstrasi tersebut. Ia mengaku mendapatkan kabar tadi pagi, namun tidak mengetahui kebenaran aksi tersebut. Oleh sebab itu, ia lebih memilih mencari penumpang, daripada menunggu kelanjutan aksi tersebut.
“Saya juga nyari kabar itu, benar atau tidak. Tapi daripada nunggu-nunggu, mendingan narik saja,” ujarnya.
Alvian (27), pengendara ojek daring di Depok, mengatakan bahwa demo tersebut ditunda. Namun, ia tidak tahu hingga kapan penundaan berlangsung. Kabar penundaan tersebut disampaikan melalui grup Whatsapp.
“Dengar-dengar dari tongkrongan akan ada lagi saat nanti pas pembukaan Asian Games. Tapi entah itu benar atau tidak,” katanya.
Lain hal, pengendara ojek daring di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Tri (48). Ia mengatakan, daripada demo, ia lebih memilih untuk mencari penumpang sebanyak-banyaknya. Ia juga sedih ketika mendengar kabar bahwa akan ada demo yang mengatasnamakan seluruh pengedara ojek daring. Sebab, ia dan beberapa temannya tidak masalah dengan tarif yang sekarang.
“Saya sangat menyayangkan para teman-teman saya yang akan demo atau nanti demo ketika pembukaan Asian Games. Ketika sudah memutuskan untuk bekerja di perusahaan ini, ya jalani saja. Kerja keras, bersyukur, dan ikhtiar,” ucap Tri.
Salah satu penumpang ojek daring, Dimas (33), mengatakan, demo adalah hal yang lumrah dan wajar. (Johannes De Deo)