JAKARTA, KOMPAS — Sejak subuh, ratusan warga menunggu di Plasa Parkir Timur Senayan. Mereka umumnya mengantar anak-anak yang akan bernyanyi dengan Presiden Joko Widodo dan para Menteri Kabinet Kerja.
Presiden Joko Widodo tiba di lokasi acara pukul 07.40. Warga sudah menyanyi. Lagu ”Maju Tak Gentar” dan ”Satu Nusa Satu Bahasa”, misalnya, sudah berkumandang dan terus bersambungan.
Dina dan Sefi adalah dua di antara orangtua yang mengantar anak-anaknya ikut menyanyi dalam Harmoni Indonesia 2018. Karena mereka dibatasi pagar yang berjarak 30-40 meter dari panggung, mereka pun hanya bisa bernyanyi sambil melihat dari kejauhan.
”Kami sudah dari jam 04.00 makanya di barisan paling depan. Jadi, berangkat dari rumah sekitar jam 03.30. Lebih hebat lagi anak-anak, mereka semangat sekali mau menyanyi dan bangun subuh,” kata Dina.
Sementara menunggu acara dimulai, sebagian warga juga meneriakkan, ”Jokowi, Jokowi, Jokowi.” Umumnya warga yang hadir mengenakan baju warna merah putih seperti kode busana yang disampaikan sebelumnya.
Sekitar pukul 08.00, acara dimulai. Presiden bersama para Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyanyi dari atas panggung. Addie MS bertindak sebagai konduktor.
Setelahnya, lagu-lagu nasional mulai dinyanyikan. Presiden pun turun dari panggung dan menyanyi bersama anak-anak dari sejumlah kelompok bina vokalia. Lagu ”Satu Nusa Satu Bangsa”, ”Garuda Pancasila”, ”Rayuan Pulau Kelapa”, dan ”Bagimu Negeri” dinyanyikan bersama.
Hadir antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Kepala Bekraf Triawan Munaf.
Dalam sambutan, Presiden Joko Widodo mengatakan, Harmoni Indonesia 2018 ini untuk menyemarakkan bulan kemerdekaan, Agustus, dan memperingati 73 tahun Indonesia merdeka.
Selain itu, semangat ini ditularkan kepada para atlet Indonesia yang akan berlaga di Asian Games 2018. Harmoni Indonesia 2018 juga diharapkan bisa menjadi semangat dalam menjaga persatuan, kerukunan, dan kebangsaan semua warga.
”Agar kita sadar dan paham bahwa nasionalisme dan kerukunan adalah aset terbesar bangsa kita,” ujar Presiden.
Dalam acara ini, Presiden juga bisa berinteraksi dengan masyarakat di sejulmah kota dan luar negeri. Hal ini dilakukan melalui konferensi video.