JAKARTA, KOMPAS Angkutan umum massal berbasis rel light rapid transit (LRT) atau kereta ringan di Jakarta dipastikan memulai uji coba operasi pada 15 Agustus mendatang. Namun, uji coba operasi hanya berlangsung sebulan selama Asian Games dan dua pekan setelahnya untuk kemudian ditutup kembali untuk penyelesaian infrastruktur.
Iwan Takwin, Direktur Proyek LRT Jakarta PT Jakarta Propertindo, Selasa (7/8/2018), menjelaskan, untuk bisa memulai operasi, mesti ada tahapan uji coba operasi. ”Untuk bisa memulai uji coba operasi itu kami sedang berproses mengurus sertifikat kelaikan prasarana dan izin operasi,” ujar Iwan.
Dengan sifat sebagai angkutan umum, Iwan melanjutkan, Jakpro sangat mengutamakan faktor keselamatan. Untuk itu, pengujian kelaikan prasarana untuk operasi kereta diperlukan. ”Prasarana itu ada banyak sekali item-nya. Itu sebabnya pengujian prasarana tidak bisa cepat. Sekarang ini kami sedang berproses menyelesaikan pengujian prasarana ini,” ujarnya.
Seperti diterangkan Allan Tandiono, Direktur Utama PT LRT Jakarta, pengujian prasarana sepanjang 5,8 km yang terbentang dari Pegangsaan, Kelapa Gading, menuju Rawamangun itu dibagi dalam beberapa zona. Langkah itu dilakukan sebagai percepatan pengujian menjelang operasional selama Asian Games.
Sehingga begitu satu zona selesai pengujian, kereta LRT bisa masuk untuk tes dinamis. Karena dibagi dalam beberapa zona itu, pengujian kelaikan prasarana yang sudah dimulai sejak awal Juli lalu sampai pekan ini masih ada satu zona yang tengah dituntaskan. Pengujian dua wesel kereta LRT di ujung stasiun di depan Mal Kelapa Gading dan sebelum stasiun di depan Velodrom. Selain itu juga pengujian dua bangunan stasiun, yaitu stasiun di depan Mal Kelapa Gading dan stasiun Velodrom.
Iwan melanjutkan, ”Itu sebabnya kami masih berproses dengan sertifikasi untuk prasarana. Targetnya pada 10 Agustus semua sertifikasi terbit. Dari sana, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan akan mengeluarkan rekomendasi teknis kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk bisa menerbitkan izin operasi.”
Andri Yansyah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, menjelaskan, untuk uji coba operasi LRT Jakarta, rekomendasi teknis itu diperlukan.
”Kalau semua siap, kami menjadwalkan izin operasi LRT Jakarta bisa terbit antara 13–14 Agustus. Namun, izin operasi itu masih sementara. Berlaku satu bulan saja karena masih ada banyak hal yang belum siap,” ujarnya.
Iwan melanjutkan, sampai 31 Juli 2018, prasarana LRT 82,06 persen selesai dan saat uji operasi pada 15 Agustus sudah 85 persen. Untuk sarana, per 31 Juli 2018 mencapai 84,57 persen. Saat uji coba operasi mencapai 85 persen. Kemudian untuk operasional, mencapai 91 persen. Saat uji coba operasi, stasiun yang dioperasikan hanya Boulevard Utara di depan Mal Kelapa Gading dan Velodrom. Empat stasiun lainnya hanya dilewati.
”Setelah satu bulan beroperasi, akan ditutup lagi untuk menyelesaikan pekerjaan prasarana. Targetnya akhir tahun 2018 semua selesai. Untuk pengoperasian kembali pada 2019, kami masih perlu berkoordinasi kembali,” ujar Iwan.