Tiga Rusunawa Dihentikan Pembangunannya

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Aktivitas pekerja pada proyek pembangunan apartemen di Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2014).

JAKARTA, KOMPAS — Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta menghentikan pembangunan Rusunawa Jalan Inspeksi BKT di Kelurahan Ujung Menteng, Rusun PIK Pulogadung, dan revitalisasi pembangunan Rusun Karang Anyar di Jakarta Pusat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Meli Budiastuti, Selasa (7/8/2018), dalam pembahasan dengan Komisi D DPRD DKI, menjelaskan, tiga rusun itu awalnya dibangun dengan anggaran tahun jamak 2017-2018. Dalam perkembangan, pembangunan tidak boleh dilakukan dengan anggaran tahun jamak dan diubah menjadi anggaran tahun tunggal.

Padahal, lanjut Meli, untuk mulai membangun satu rusun dibutuhkan waktu 14 bulan. Jangka waktu pembangunan dengan anggaran tahun tunggal ini tidak cukup. ”Jadi memang harus dibangun dengan anggaran tahun jamak,” ujar Meli.

Untuk bisa meneruskan kembali pembangunan ketiga rusun tersebut, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI tengah memulai proses pembahasan supaya rusun bisa dibangun dengan anggaran tahun jamak.

Pembangunan kembali ketiga rusun itu akan diusulkan dengan APBD 2019-2020. Anggaran yang tidak terserap karena gagalnya pembangunan ketiga rusun itu sebesar Rp 1.341 triliun.