Kagama DKI Injeksi 5.000 Liter Mikroba ke Kali Sentiong
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kenaikan debit air di Kali Sentiong yang mengitari kawasan Wisma Atlet telah membuat bau tak sedap kembali menyengat. Hal ini disebabkan limbah domestik yang mengalir ke kali tersebut. Mengatasi hal itu, Keluarga Alumni Gadjah Mada atau Kagama DKI Peduli Lingkungan menginjeksi cairan mikroba sebanyak 5.000 liter untuk meluruhkan endapan limbah.
Ketua Kagama DKI Peduli Lingkungan Sodiq Suhardianto siang tadi mengatakan, debit limbah yang mengalir ke kali harus diimbangi dengan injeksi mikroba. Pada tujuh titik sepanjang hulu Kali Sentiong hingga Bendungan Jago, pihaknya mengatasi dengan menyemprotkan mikroba.
“Saya putuskan untuk ada tindakan ekstra yaitu dengan injeksi 5.000 liter mikroba agar dalam waktu cepat hilang baunya,” kata Sodiq.
Sebagian besar permukiman dekat Wisma Atlet ditengarai mengotori Kali Sentiong dan Kali Item yang mengaliri kawasan itu dengan limbah industri tempe rumahan. Namun, kata Sodiq, gedung-gedung di sekitar Kali Sentiong dan Kali Item juga turut mengalirkan limbah. Ia pun menyarankan agar ada sistem pengolahan limbah domestik yang jelas agar tidak begitu saja dibuang ke kali.
“Kita rutin empat atau lima hari sekali memberi injeksi mikroba di Kali Sentiong. Termasuk dalam sehari 25 liter di semua tower dalam Wisma Atlet,” ujar Sodiq. Ia menyebut ada enam menara (tower) di Wisma Atlet yang diberikan injeksi mikroba.
Irvan Komaruzaman, seorang relawan di bagian pelayanan kamar tamu atlet di Wisma Atlet Kemayoran mengungkapkan, bau menyengat dari Kali Sentiong tercium terasa saat tengah hari.
“Kalau pas lagi panas-panasnya, bau kali menyengat. Ya, sekitar jam 12 sampai 1 siang,” kata Irvan.
Sementara Hendi Chin (27) warga Kelurahan Sunter Jaya, menyebut dia masih kerap melihat sampah plastik seperti botol minuman yang dibuang ke kali. Lantaran ditutupi jaring, sampah-sampah plastik beberapa ada yang tersangkut di situ.
Menurut dia, petugas kebersihan tim oranye rutin membersihkan pada pagi, siang, dan sore hari. “Seharusnya dipasang larangan membuang sampah ke kali,” kata dia mengusulkan. (ROBERTUS RONY SETIAWAN)