JAKARTA, KOMPAS — Kriminalitas jalanan di wilayah Ibu Kota kembali meresahkan warga. Korban kejahatan tidak hanya terancam kehilangan barang berharga yang dibawa, tetapi juga keselamatannya. Pelaku memanfaatkan kesempatan di lokasi saat pengawasan petugas lengah.
Di Jakarta Timur terjadi pembegalan terjadi di Jalan Inspeksi Kanal Timur, Cakung, kepada seorang perempuan. Tiga pelaku merampas sepeda motor korban di saat situasi sepi. Kurang dari 24 jam, polisi meringkus dua dari tiga pelaku pembegalan. ”Masih ada satu tersangka yang masih kami kejar,” kata Kepala Kepolisian Sektor Cakung Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Timur Komisaris Supoyo, Selasa (4/9/2018).
Dua tersangka yang diringkus petugas adalah AS (15) dan EA (18). Adapun seorang tersangka berinisial A masih diburu polisi. Aksi jahat ketiganya itu berlangsung saat korban yang berinisial NP (34) mengendarai sepeda motor menuju rumahnya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin dini hari.
Pelaku tiba-tiba memepet dan memberhentikan laju motor NP sambil mengacungkan celurit. NP tak berdaya dan menyerahkan motornya sambil berteriak meminta tolong warga.
Mendapat laporan itu, petugas Polsek Cakung yang melintas di sekitar lokasi segera mengejar pelaku. Menurut Supoyo, polisi akan terus patroli setiap malam guna mengantisipasi kejahatan jalanan pasca-Asian Games.
Penodongan
Di Jakarta Pusat, tiga pria yang mengaku polisi merampas dompet dan telepon seluler (ponsel) milik Felik dan Riki di bawah jalan layang Galur, Johar Baru, Senin (3/9/2018) pukul 22.15. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, Selasa, mengatakan, korban berjalan kaki dari Pasar Kemayoran untuk mencari angkot.
Saat menyergap korban, pelaku mengaku sebagai anggota polisi sambil mengancam korban dengan senjata tajam dan memintanya menyerahkan dompet dengan alasan sedang razia narkoba. Pelaku juga meminta korban menyerahkan ponselnya. Pelaku segera menyuruh korban pergi setelah merampas uang korban Rp 300.000 dan tiga ponsel.
Rampok jalan tol
Kejahatan jalanan juga terjadi di pinggiran Jakarta, yaitu di Tol Jagorawi Kilometer (Km) 31,8 arah Jakarta. Lima perampok merampas tas berisi uang dan melukai tangan korban dengan kapak kecil di tepi jalan tol. Korban berinisial HS (45), yang juga karyawan swasta di Klapa Nunggal, Kabupaten Bogor, terluka tangannya pada peristiwa itu.
Selasa kemarin, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor Ajun Komisaris Benny Cahyadi mengatakan, perampok merampas uang korban setelah HS mencairkan uang Rp 79 juta dari sebuah bank di kawasan Cibinong, akhir Agustus lalu.
Sementara pelaku merupakan residivis kasus perampokan dan pencurian yang berinisial DA (35), EM (36), GU alias Gun (27), HE (30), dan NA (34). Meski tergabung dalam satu komplotan, mereka berasal dari daerah berbeda, yaitu Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan Jasa Barat.
Kepada petugas, mereka mengaku merampok 21 kali sepanjang 2018 di wilayah Bogor dan Depok. Modus kejahatannya sama, yaitu menggembosi ban mobil korban sebelum mengancam dan merampas barang berharga.
Saat berada di Km 31,8, korban menepikan kendaraan karena merasa ban mobilnya gembos. HS keluar mobil dan memeriksa ban mobil. Namun, dua laki-laki dari luar tol mendatangi korban dan langsung memecahkan kaca jendela kiri depan mobilnya seraya mengambil tas korban di dalam mobil. Sementara seorang pelaku lain membacokkan kapak kecil ke kedua tangan korban hingga terluka saat HR berusaha melawan komplotan itu. (RTS/JOG/WAD)