Proyek LRT Lancar
Proyek pembangunan LRT Jabodebek dan LRT Jakarta berjalan lancar. LRT Jabodebek telah mencapai 44,87 persen. LRT Jakarta siap diuji coba.
BOGOR, KOMPAS Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak terlalu memengaruhi kemajuan pengerjaan proyek kereta ringan atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi tahap I. Hingga akhir bulan lalu, proyek garapan PT Adhi Karya Tbk ini mencapai 44,87 persen.
”Sampai saat ini, tidak ada gejolak itu,” ucap Deputy General Manager Adhi Karya Imanuddin Setia saat kunjungan media ke Pabrik Precast LRT Sentul Adhi Karya di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/9/2018).
Kunjungan tersebut dalam rangka sosialisasi Concrete Show South East Asia 2018 dan Construction Indonesia 2018 pada 19-21 September di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Imanuddin mengatakan, semua pekerjaan sipil, termasuk produksi beton pracetak, dan rel aman dari masalah terkait nilai tukar rupiah. Bagian mekanikal dan elektrikal pun sudah terkontrak dengan perusahaan-perusahaan asing sejak jauh hari.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I) Wilfred Singkali menambahkan, bisnis beton pracetak secara keseluruhan di Indonesia tidak terlalu terdampak pelemahan rupiah. Menguatnya nilai dollar AS terhadap rupiah terjadi secara bertahap, tidak drastis seperti pada tahun 1998. Dengan demikian, penyesuaian-penyesuaian industri beton relatif tidak terasa.
Selain itu, pasokan material-material beton dari dalam negeri juga relatif stabil. Tingkat komponen dalam negeri untuk produksi beton nasional sudah 60-80 persen. Corporate Secretary Adhi Karya Ki Syahgolang Permata atau Kiki mengatakan, kemajuan proyek LRT Jabodebek tahap I hingga akhir bulan lalu total 44,78 persen. Itu terdiri dari 66,76 persen kemajuan untuk lintas pelayanan Cawang-Cibubur, 30,74 persen di lintas pelayanan Cawang-Dukuh Atas, dan 39,34 persen di lintas Cawang-Bekasi Timur.
”(Kemajuan) itu hanya untuk prasarananya saja, tidak termasuk sarana (kereta),” kata Kiki. Ia menambahkan, untuk prasarana, saat ini pihaknya masih fokus pada proses trackwork. Adapun persinyalan LRT belum digarap.
LRT Jabodebek merupakan proyek pemerintah pusat untuk mengurangi beban melimpahnya kendaraan pribadi di Jakarta yang terkait daerah-daerah sekelilingnya dengan nilai investasi Rp 29,9 triliun. PT Kereta
Api Indonesia (Persero) membiayai Rp 25,7 triliun, Adhi Karya Rp 4,2 triliun. LRT Jabodebek tahap I terdiri dari lintas pelayanan Cawang-Cibubur 14,3 kilometer, Cawang-Dukuh Atas 10,5 km, dan Cawang-Bekasi Timur 18,3 km.
Imanuddin mengatakan, prasarana lintas pelayanan Cawang Cibubur ditargetkan tersambung akhir tahun ini. Pemasangan rel sudah dimulai.
Terhubung
Fase uji coba LRT Jakarta dilaksanakan sejak 21 Agustus hingga 20 September 2018. Langkah berikutnya adalah pengintegrasian stasiun LRT dengan halte transjakarta. Hal ini diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu. Integrasi Stasiun LRT Velodrom, Rawamangun, Jakarta Timur, dengan Halte Transjakarta Velodrom dimungkinkan karena hanya berjarak 1 kilometer.
”Kami pastikan tersambung dengan halte bus agar masyarakat bisa berpindah dari satu angkutan ke angkutan lain,” jelas Anies yang ditemui seusai mencoba LRT dari Stasiun Velodrom ke Stasiun Boulevard Utara Kelapa Gading, pergi pulang.
Menurut rencana, dua moda angkutan massal itu akan diintegrasikan dengan membangun akses melalui plaza di dalam area velodrom atau menggunakan bus pengumpan transjakarta.
Anies mengingatkan kontraktor agar memitigasi risiko pada tahap finalisasi LRT tahap I ini. Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono mengatakan, pihaknya akan melengkapi evaluasi tersebut pada laporan uji coba terbatas. Saat sudah dipastikan aman, LRT Jakarta tahap I akan mulai beroperasi awal 2019.
Masa uji coba terbatas LRT Jakarta diakomodasi PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Masyarakat umum bisa ikut mencoba sesuai prosedur, antara lain, dengan mendaftar terlebih dulu. Warga dapat mencoba perjalanan sejauh 5,8 kilometer dari Stasiun Velodrom Rawamangun hingga Stasiun Boulevard Utara Kelapa Gading secara gratis. Sekali perjalanan sekitar 12 menit dengan kecepatan 15 km per jam di jalur berbelok dan 40 km per jam di jalur lurus. (JOG/E02)