Pemprov DKI Buka Gratis Area Wisata Eks Pelelangan Ikan
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan tak ada retribusi bagi wisatawan yang berkunjung ke bangunan cagar budaya bekas tempat pelelangan ikan Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara. Wisatawan dapat berkunjung ke area itu dengan gratis. Kunjungan ini bisa dilakukan setelah pembenahan kawasan itu selesai dilakukan tahun depan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, wisata eks tempat pelelangan ikan (TPI) Pasar Ikan bakal dipadukan dengan wisata Museum Bahari. Sebagian area eks TPI Pasar Ikan dimanfaatkan untuk usaha kuliner dan penjualan cendera mata. ”Jadi, dari Museum Bahari, apalagi saat akhir pekan, wisatawan bisa makan dan minum di situ (eks TPI Pasar Ikan),” ucap Darjamuni, Selasa (25/9/2018), di Jakarta.
Darjamuni menambahkan, agar pengelolaan tempat wisata itu berjalan baik, dia melibatkan jasa pihak ketiga sebagai pengelola lewat lelang dan seleksi. Pemprov DKI baru dapat memastikan pihak ketiga pengelola tempat itu akhir tahun ini.
Menurut dia, jasa pihak ketiga dibutuhkan karena sumber daya manusia Pemprov DKI terbatas untuk mengelola eks TPI Pasar Ikan.
Eks TPI Pasar Ikan dibangun Pemerintah Hindia Belanda pada pertengahan abad ke-19. Bangunan ini sempat rusak, kemudian Pemprov DKI merenovasi untuk difungsikan sebagai tempat wisata sejarah, edukasi, dan kuliner, tidak lagi sebagai tempat pelelangan ikan seperti pada zaman penjajahan.
Enam bulan
Rekonstruksi bangunan rampung dalam enam bulan pada tahun 2017. Untuk tahun ini, pekerjaan berlanjut dengan melengkapi sarana dan prasarana, terutama interior bangunan, pagar pengaman kompleks eks TPI Pasar Ikan, dan menara pandang.
Tenaga ahli konservasi bangunan eks TPI Pasar Ikan, Maulana Ibrahim, mengatakan, semua pekerjaan untuk tahun 2018 mesti melalui konsultasi dan persetujuan dari Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI terlebih dulu mengingat eks TPI Pasar Ikan merupakan bangunan cagar budaya. Ia mencontohkan, pagar baru mulai diproduksi sekitar tiga pekan lalu karena menunggu persetujuan TSP atas rancangan pagar. Para anggota TSP rapat setiap satu-dua pekan sekali selama dua bulan.
Untuk interior, salah satu yang bakal dibangun adalah diorama kegiatan pelelangan ikan semasa pemerintahan Hindia Belanda. ”Targetnya, pekerjaan tahun 2018 selesai pada 14 Desember nanti,” kata Maulana.