SDM Jakarta Smart City Mesti Terus Perbaharui Pengetahuan

KOMPAS/PRADIPTA PANDU

Gedung dan bangunan-bangunan tinggi terlihat di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Minggu (17/9/2017). Gedung dan bangunan-bangunan tinggi berpotensi melakukan pemborosan energi jika tidak menerapkan manajemen energi yang sesuai dengan standar internasional.

JAKARTA, KOMPAS - Sumber daya manusia di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jakarta Smart City diminta untuk terus memperbaharui pengetahuan terkait teknologi. Ini menyusul perkembangan teknologi yang terjadi dengan kecepatan yang cenderung terus bertambah.

“SDM kita harus sering-sering update teknologi yang ada,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jakarta Smart City Setiaji, Jumat (28/9/2018).

Hal ini terutama seiring dengan akan dipergunakannya teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) pada pelantar Jakarta Smart City. Teknologi untuk semakin memudahkan dan memperlancar pelayanan publik tersebut direncanakan mulai akan dipergunkan pada tahun depan.

Setiaji menyebutkan, kebutuhan sumber daya manusia yang terus memperbaharui pengetahuan teknologi, terdapat pula kebutuhan terkait pengembangan infrastruktur. Hal ini menyusul akan semakin bertambahnya besaran data yang akan diproses guna menjamin optimalisasi kemampuan teknologi AI.

Selain itu, terdapat pula isu lain terkait teknologi lama dan teknologi baru. Khususnya yang berhubungan dengan keputusan apakah akan melakukan migrasi teknologi, ataukah mengembangkan teknologi sebelumnya yang tengah dipergunakan.

Jika yang dilakukan adalah pengembangan teknologi lama dengan yang baru, maka dibutuhkan semacam jembatan untuk menjamin kompatibilitas di antara keduanya. “Ini butuh strategi,” sebut Setiaji.