Delapan Rumah di Senopati Terbakar, Penyebabnya Belum Diketahui
Oleh
Khaerudin
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Delapan rumah di Jalan Senopati Dalam II RT/RW 03/02 Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan hangus terbakar pada Sabtu (29/9/2018). Penyebab kebakaran belum dapat dipastikan.
Menurut keterangan salah satu warga, Abdul Nasir (21) api mulai membesar sekitar pukul 15.30. Ia tidak tahu kapan api mulai menyala. "Sumbernya dari bagian belakang permukiman. Api langsung membesar, mungkin karena tertiup angin," kata Abdul Sabtu Sore.
Berlainan dengan yang dikemukan oleh Ketua Rukun Warga 02, Senayan, Kebayoran Baru, Adi Sugiyadi. Ia mengatakan api pertama kali muncul dari bagian tengah permukiman. "Tadi warga bilang sama saya kalau mereka lihat ada orang sedang memadamkan api di depan rumah Ahmad. Kemungkinan sumber api dari pembakaran sampah itu," jelas Adi.
Di lahan seluas sekitar 8000 meter persegi tersebut menurut Adi tinggal sekitar 200 orang yang menempati 10 rumah. Kebanyakan dari mereka adalah para kuli bangunan yang menyewa rumah warga. Adi sendiri tidak memiliki data pasti berapa jumlah penduduk di daerah itu. Ia menjelaskan satu rumah berukuran sekitar 6 meter x 6 meter yang disekat dengan tripleks menjadi bilik-bilik. Dalam satu bilik tinggal sekitar 5-8 orang. Dalam satu rumah rata-rata tinggal sekitar 20 orang.
Kata Adi orang-orang yang tinggal di lokasi tersebut sering kali membakar sampah di tengah permukiman, meskipun sudah berulang kali diingatkan. "Larangan untuk membakar sampah sudah dituliskan di beberapa tempat, tetapi masih ada saja yang nekat. Kalau sudah begini ya, mau bagaimana lagi," imbuh Adi.
Warga disebutkan membakar sampah di sebuah lahan kosong. Jarak dari lahan kosong tersebut ke rumah-rumah warga kira-kira 4 meter.
Berdasarkan pantauan Kompas Sabtu sore, rumah-rumah warga yang terbakar letaknya berdekatan. Kebanyakan rumah itu terbuat dari triplek atau kayu. Jarak antar rumah tidak sama. Ada rumah yang benar-benar menempel dengan rumah lain, ada juga yang masing-masing rumah hanya berjarak beberapa centimeter.
Permukiman yang berada di tengah-tengah gedung tinggi tersebut berada di bibir lubang galian seluas kurang lebih 1000 meter persegi. Hal itu sempat membuat petugas pemadam kebakaran kesulitan saat menuju lokasi. Menurut cerita salah satu warga, Ahmad (51) permukiman ini awalnya dihuni oleh warga Senopati Dalam, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun, Suatu hari ada 3 perusahaan swasta yang datang untuk membeli tanah warga.
"Setelah ada diskusi dan segala macamnya, warga setuju untuk menjual tanahnya kepada perusahaan yang memerlukan tanah itu untuk proyeknya," tambah Ahmad.
Setelah pembayaran dilakukan, mayoritas warga asli berpindah. Kini hanya sekitar 10 keluarga yang masih bertahan. Mereka memilih untuk tetap tinggal atau menyewakan rumah mereka karena pembayaran dari perusahaan pembeli tanah baru mencapai 80 persen dari kesepakatan. Mereka menyewakan rumah mereka kepada para kuli bangunan.
Sebanyak 13 unit mobil dan 75 orang petugas pemadam kebakaran dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat dikerahkan untuk memadamkan api. Api baru benar-benar padam sekitar pukul 17.45. "Sumber apinya belum jelas, petugas masih terus berupaya memadamkan api yang sudah menjalar," papar Perwira Piket Penanggulangan Kebakran dan Penyelamatan Wilayah Jakarta Selatan, Nimun.
Hingga sabtu malam pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab pasti kebakaran. Salah satu petugas kepolisian dari Polsek Kebayoran Baru yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah pembakaran sampah. "Belum tahu pasti apa penyebabnya, masih akan terus didalami," jelas pria bernama S. Hadi, petugas Kepolisian Sektor Kebayoran Baru. (KRISTI DWI UTAMI)