Peringatan Hari Habitat Dipindah dari Palu ke Kanal Timur
Oleh
Andy Riza Hidayat
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam memperingati Hari Habitat dan Kota Dunia setiap 1 Oktober, 100 petugas gabungan dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Komando Daerah Militer Jaya Jayakarta, Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur, dan Unit Pengelola Kebersihan Badan Air Jakarta Timur melaksanakan kegiatan pembersihan Sungai Kanal Timur di Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (1/10/2018) pagi.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah mengatakan, puncak peringatan Hari Habitat dan Kota Dunia seyogianya dilaksanakan di Palu, Sulawesi Tengah. Namun, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang daerah itu, Jumat (28/9/2018), mengakibatkan kegiatan tersebut batal digelar.
Kendati demikian, semarak kegiatan peringatan Hari Habitat dan Kota Dunia dengan tema ”Bersih Lingkunganku, Bening Airku, Tangguh Kotaku” tetap dilakukan di semua provinsi di Indonesia.
Bambang berharap, kegiatan pembersihan sungai, situ, embung, dan danau menjadi pemicu agar ke depan pembersihan sejumlah sumber air di seluruh Indonesia rutin dilakukan.
Kegiatan pembersihan sungai, situ, embung, dan danau menjadi pemicu agar ke depan pembersihan sejumlah sumber air di seluruh Indonesia rutin dilakukan.
”Peringatan (Hari Habitat dan Kota Dunia) tahun ini, Indonesia melaksanakan gerakan nasional revolusi mental aksi bersih atau dengan kata lain Gerakan Indonesia Bersih. Di DKI Jakarta, kami melakukan pembersihan di Kanal Timur dengan panjang sekitar 80 meter,” ucap Bambang.
Sejak pukul 08.00, petugas dari beberapa instansi itu mulai memotong rumput, memungut berbagai jenis sampah, dan mengeruk sedimen lumpur yang mengendap di dasar kanal.
Antisipasi banjir
Bambang menambahkan, kegiatan pembersihan ini juga merupakan bagian dari kesiapan BBWSCC bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengantisipasi banjir saat musim hujan yang diperkirakan turun pada November atau Desember 2018.
Meskipun pembersihan sungai di Jakarta selama ini rutin dilaksanakan, setiap suku dinas terkait diharapkan semakin meningkatkan proses pengerukan aliran sungai agar luapan banjir dapat dicegah.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Administrasi Jakarta Timur Sofiyan Tahir mengatakan, salah satu persoalan di Jakarta Timur saat musim hujan adalah genangan air.
Salah satu persoalan di Jakarta Timur saat musim hujan adalah genangan air.
Oleh karena itu, ia memastikan seluruh pompa air yang dikelola Suku Dinas Sumber Daya Air dan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur siap digunakan saat musim hujan untuk menyedot genangan air, terutama di Jalan DI Panjaitan, Jatinegara. Adapun pompa air yang disiapkan antara lain 8 unit dikelola Suku Dinas Bina Marga dan 22 unit dikelola Suku Dinas Sumber Daya Air.
”Kalau untuk lingkungan-lingkungan, kami imbau kepada masyarakat untuk air hujan tidak buang langsung ke sungai, tetapi harus dialirkan melalui lubang resapan biopori,” kata Sofiyan. (STEFANUS ATO)