Petualangan malam di museum masih langka di negeri ini. Akhir pekan ini, Komunitas Historia Indonesia mengajak mereka yang bernyali ikut bergabung.
Menjelajah museum pada malam hari tidak hanya Anda saksikan di film. Petualangan ini dapat Anda nikmati di akhir pekan ini. Komunitas Historia Indonesia (KHI) mengajak Anda menembus lorong kegelapan malam di Museum Sejarah Jakarta, Sabtu (13/10/2018).
Peserta petualangan perlu menyiapkan nyali, keberanian, dan semangat pantang menyerah. Sejarawan sekaligus pendiri KHI Asep Kambali mengklaim acara itu baru pertama kali digelar di Jakarta. Di luar negeri, acara sejenis itu sudah beberapa kali diselenggarakan, seperti silent disco, silent yoga, dan silent walking tour.
Sebelum tur sunyi di museum, peserta mengikuti seminar dahulu pada pukul 14.00. Seminar digelar dengan sunyi karena peserta akan mendengarkan suara melalui headphone.
Panitia menyiapkan perangkat itu yang berisi tentang narasi, ”Kenapa menjelajah museum dengan sunyi? Salah satunya adalah untuk mengurangi polusi suara. Apalagi ini dilaksanakan pada malam hari, di mana museum seharusnya sudah ditutup untuk umum,” ujar Asep, Kamis (11/10).
Asep akan memandu tur sunyi itu. Sementara peserta menikmati penjelajahan Museum Sejarah Jakarta sekitar dua jam lamanya. Tur dimulai dari area plaza Museum Sejarah Jakarta. Asep juga akan menjelaskan sejarah Museum Sejarah Jakarta.
Selain berkeliling museum, peserta juga akan diajak berkunjung ke pameran ”An Elephant in The Room” yang dikurasi oleh Sunyoung Oh dari Korea Selatan. Untuk mengikuti acara ini, peserta diminta berdonasi minimal Rp 50.000 per orang.
Peserta terbatas untuk 50 orang, termasuk tamu undangan dan naratama (VIP). Meskipun jumlah pendaftar sudah melebihi kuota, panitia masih menyeleksi peserta yang mengikuti acara. Bagi yang tidak terseleksi bisa mengikuti acara serupa pada kesempatan berikutnya di Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain.
”Kami akan menggelar acara serupa di Gunung Padang (Cianjur), Bandung. Di Jakarta, kemungkinan juga akan ada lagi terutama kalau kami bisa bekerja sama dengan museum-museum lain,” kata Asep.
Kreativitas Nusantara
Bagi yang terlewat menikmati pengalaman malam di museum, Anda bisa melihat hasil kreativitas perajin Nusantara di pameran Crafina 2018 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
Acara yang dibuka sejak Rabu (10/10) dan berlangsung hingga Minggu (14/10) mengusung tema ”Natural Resources for Creative Products for Lifestyle”.
Pameran Crafina 2018 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, tak hanya menghadirkan beragam produk kerajinan Nusantara. Di tempat ini, pengunjung bisa melakukan kerja sama usaha dengan para perajin.
Pameran ini menjadi tempat yang tepat untuk berburu beragam cendera mata, produk interior, peralatan rumah tangga, barang dekoratif, perhiasan, serta mode dan aksesori.
Berbagai produk mode unggulan, seperti batik, tenun, songket, serta produk kerajinan tangan lain, seperti pernak- pernik, perhiasan, dan perlengkapan dekorasi ruangan, tersedia di tempat ini.
”Acara Crafina ini sudah saya tunggu. Di sini, saya bisa menambah koleksi batik dan tenun langsung dari perajin. Harga barang kerajinan di sini lebih murah daripada di pameran serupa yang digelar setiap tahun,” kata Yunita Purnamasari, warga Kota Bekasi, di salah satu stan batik di pameran tersebut, Kamis (11/10).
Tak hanya itu, pengunjung juga dapat mencicipi berbagai cita rasa makanan dalam sajian kuliner Nusantara dari 20 kios dengan andalan khas daerah. Ada bakso malang, gudeg pandawa, soto mi bogor, pempek dan somay, tahu bakso, kopi aceh, kebab, kerupuk ikan, dan aneka oleh-oleh lain yang bisa dibeli pengunjung.
Untuk memudahkan pengunjung sedikit rileks saat menjejal lokasi pameran, sejumlah kursi disediakan dalam deretan kios makanan.
Anda tertarik membawa keluarga berakhir pekan di tempat ini? Pameran dibuka mulai pukul 10.00 hingga 22.00.
Ramah untuk lansia
Masih berupa pameran, untuk Anda yang ingin pengalaman berbeda dapat mendatangi Indonesia Convention Exhibition di Bumi Serpong Damai (BSD) Grand Boulevard, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten. Di tempat ini ada acara Senior Citizen Expo yang dimulai Jumat (12/10) hingga Minggu (14/10).
Pameran ini menampilkan beragam alat kesehatan, alat bantu, serta beragam obat-obatan, dan arsitektur rumah yang ramah bagi warga lanjut usia (lansia).
Acara ini digelar Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1993 bekerja sama dengan Perhimpunan Gerentologi Medik Indonesia (Pergemi) di Jakarta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas, pameran hunian dan layanan kesehatan yang ramah bagi warga lansia masih terbatas. Selamat berakhir pekan. (PIN/DEA)