Hujan Bawa Tumpukan Sampah di Stasiun Pompa Pasar Ikan
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Memasuki musim hujan, volume air bertambah. Tidak hanya itu, sampah juga ikut terbawa arus air. Dinas Sumber Daya Air bekerja sama dengan unit pelaksana kerja Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terus berupaya menjaga aliran air agar tetap lancar dan tidak banjir.
Setelah diguyur hujan sekitar delapan jam pada Senin (22/10/2018) malam, status siaga Pompa Air Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi Waspada. Ketinggian air mencapai 184 sentimeter pada pukul 23.00. Sementara batas aman berada di bawah ketinggian 170 sentimeter.
Selain tinggi air meningkat, sampah pun menumpuk dan tertahan di saringan pompa air. Berdasarkan pantauan Kompas, Selasa sekitar pukul 10.00, sampah sudah menumpuk dengan ketinggian lebih dari 1 meter. Truk pengangkut sampah bermuatan sembilan kubik sudah setengah penuh.
Tidak hanya unit pelaksana kerja badan air yang mengangkut sampah, para petugas dari Dinas Sumber Daya Air juga terjun langsung ke kali untuk membersihkan sampah yang menyelip di saringan air.
Menurut Penanggung Jawab Stasiun Pompa Pasar Ikan Puspo Handoko, Pintu Air Pasar Ikan tidak lagi difungsikan sejak 2014. Saat ini, ada 10 pompa air yang difungsikan di Stasiun Pompa Pasar Ikan.
”Laut, kan, sekarang ketinggiannya sudah lebih dari tinggi kali. Beda tingginya bisa sekitar 3 meter. Makanya bukan pakai pintu air lagi, tetapi pakai pompa,” kata Handoko.
Pompa air berfungsi untuk mengalirkan air dari Kali Anak Ciliwung agar langsung ke laut. Handoko menyampaikan, dengan adanya pompa air, jumlah aliran air yang mengarah ke Waduk Pluit dapat berkurang sehingga tidak meluap. (SHARON PATRICIA)