Relokasi Lapangan Tembak Harus Pertimbangkan Keamanan
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Pembahasan terkait relokasi lapangan tembak bergulir dalam rapat antara Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno dengan Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Selasa (23/10/2018). Jika direlokasi, aspek keamanan yang sesuai standar perlu dipenuhi.
Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Winarto mengatakan berdasarkan hasil rapat, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPR) RI berharap lapangan tembak direlokasi.
Para anggota DPR menjelaskan kepada Winarto bahwa mereka masih trauma dengan kejadian peluru nyasar yang terjadi beberapa waktu lalu.
Menurut Winarto saat ini Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tengah mencarikan lokasi yang sesuai untuk relokasi. "Kalau nanti jadi dipindah lokasinya harus aman. Idealnya juga di dalam ruangan," kata Winarto, Selasa malam.
Standar pengamanan untuk lapangan tembak menurut Winarto harus kedap peluru di kelima sisinya, yaitu bagian depan, belakang, kiri, kanan dan atas. Lapangan Tembak Senayan dibangun pada Asian Games ke 4 atau tahun 1962 saat di sekitarnya belum berdiri gedung-gedung sekolah, kelurahan, puskesmas, hotel dan lain-lain.
"Pertimbangannya tetap berada di lokasi itu adalah karena menembak merupakan salah satu cabang olahraga," tambah Winarto.
Sebelumnya, dalam pemberitaan Kompas (20/10/2018) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa pembahasan terkait relokasi sudah hampir final. Sementara itu Winarto mengatakan bahwa rencana relokasi ini masih terus dikaji.
"Belum final, masih terus dibahas dan dicarikan bagaimana solusi terbaiknya," imbuh Winarto. (KRISTI DWI UTAMI)