Kebersihan toilet masih menjadi masalah di sejumlah tempat umum. Kesadaran bersama untuk menjaga fasilitas publik dinilai masih rendah.
JAKARTA, KOMPAS Berdasarkan pantauan di tempat wisata dan pusat perbelanjaan di Jakarta dan Bogor sepanjang akhir pekan hingga awal pekan ini, rata-rata fasilitas toilet sudah tersedia cukup banyak. Akan tetapi, di beberapa lokasi kebersihan tidak terjaga.
Di Situ Cikaret, Cibinong, Kabupaten Bogor, misalnya, kebersihan toilet dikeluhkan pengunjung. Lantai toilet penuh lumpur yang terbawa alas kaki pengunjung, sebagian dinding berlumut.
Jarak septic tank ke bibir situ juga kurang dari 10 meter. ”Kalau masih bisa tahan, saya memilih pulang ke rumah untuk buang air,” kata Ines (43), pengunjung Situ Cikaret, Selasa (20/11/2018).
Di Jakarta Barat, sebuah pusat perbelanjaan sudah terdapat toilet di setiap lantainya. Namun, pada Jumat (16/11) sore, masih dijumpai bau tak sedap di dalam toilet. Juga tak tampak petugas kebersihan yang berjaga, baik di dalam maupun di luar toilet saat itu. Samar-samar tercium bau asap rokok.
Meskipun di setiap pintu toilet sudah terpasang stiker larangan merokok, masih ada saja pengguna yang tidak mengindahkan.
”Tetap ada saja yang merokok. Sudah sering peringatkan mereka. Saya malah pernah dikatain sebagai petugas kebersihan bawel,” kata Sinta, petugas kebersihan di Slipi Jaya.
Toilet bagi penyandang disabilitas juga masih terbatas. Di Jakarta Timur, pengunjung di salah satu pusat perbelanjaan mengeluhkan ketiadaan tisu di toilet. Tak hanya itu, sabun dan pengering tangan juga tidak tersedia.
”Sebetulnya toiletnya sudah bersih dan wangi, tapi ketiadaan tisu di toilet itu fatal banget,” kata Resa Pratama (24), Rabu (21/11).
Di Mal Taman Anggrek di Jakarta Barat, situasi berbeda. ”Selalu kami bersihkan dulu setelah ada orang pakai dan sebelum ada yang masuk,” kata Triyanto, petugas kebersihan setempat.
Di beberapa toilet wanita disediakan tempat duduk mirip ruang tamu. Toilet kaum difabel lengkap untuk wanita dan pria.
Di Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, terdapat 92 toilet yang dijaga lebih dari 100 petugas kebersihan. Para petugas dibagi ke dalam dua waktu kerja, pukul 06.00-14.00 dan 14.00-22.00.
”Kami terus berupaya dalam memastikan toilet di Mal Grand Indonesia selalu bersih dan nyaman bagi pengguna,” kata Public Relations Manager Grand Indonesia Dinia Widodo di Jakarta, Rabu.
Kesadaran kurang
Ketua Asosiasi Pengurus Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, selama ini sejumlah pusat perbelanjaan sudah mencoba mewujudkan toilet sebersih dan sekering mungkin. Namun, kesadaran pengunjung menjaga kebersihan masih jadi persoalan.
”Pengunjung banyak tidak tertib. Wastafel dibuat cuci muka. Tisu juga diambil dan dibuang seenaknya,” katanya saat dihubungi Sabtu (17/11) malam.
Pengamat komunitas peduli sanitasi Enny Herawati menyoal mengenai letak toilet di lokasi tujuan wisata. Misalnya, di pantai, toilet dan kamar mandi letaknya jauh dari bibir pantai. Padahal, wisatawan biasa bermain air di pantai.
Situasi sama terlihat di taman wisata dan kebun binatang. Di dua lokasi tujuan wisata ini, bahkan hasil pengamatan menunjukkan tiadanya toilet khusus anak-anak atau toilet keluarga.
Dalam Pedoman Standar Toilet Umum Indonesia yang diterbitkan Asosiasi Toilet Indonesia terdapat 12 sarana wajib di toilet keluarga. Tiga di antaranya adalah kloset dewasa dan anak lengkap dengan tutup dan penggelontor, peralatan cebok, dan kursi untuk bayi. (MED/E04/E05/E14/E21)