Aktivitas Ekonomi di Bantaran Kali Tetap Jalan Meski Terancam Banjir

KOMPAS/INGKI RINALDI

Sebagian warga, Rabu (5/12/2018) beraktivitas di salah satu bagian bantaran Kali Pesanggarahan yang berdekatan dengan Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

JAKARTA, KOMPAS - Sejumlah aktivitas ekonomi warga yang dilakukan di kawasan bantaran kali tetap berjalan di tengah ancaman banjir saat musim hujan mulai datang. Sebagian warga yang tinggal kawasan bantaran kali cenderung tidak memiliki persiapan khusus menghadapi ancaman banjir tersebut.

Sejumlah industri kecil penghasil tahu misalnya, relatif tidak menyiapkan langkah antisipasi dalam menghadapi ancaman tersebut. Warmin (33), salah seorang produsen tahu di salah satu bagian bantaran Kali Pesanggarahan yang berdekatan dengan Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (5/12/2018) menyebutkan dirinya tidak memiliki rencana khusus bila banjir melanda.

Ia menyebutkan, jika memang dapat disebut persiapan, maka itu hanyalah berupa lokasi penempatan sejumlah bahan baku dan mesin produksi pada lokasi lebih tinggi.

Kerap berulangnya kejadian banjir, imbuh Warmin, membuat persiapan relatif tidak dilakukan. Hal ini masih ditambah dengan relatif tidak terjadinya banjir dalam dua tahun terakhir di kawasan tersebut.

Produksi tahu kuning juga tetap dilakukan pada Rabu itu. Demikian pula dengan sebagian produsen tahu jenis lainnya, seperti tahu putih, yang berproduksi di lokasi tersebut.

Menurut Warmin, omzet penjualan tahu pada musim penghujan tahun ini relatif tinggi. Bahkan besarannya naik hingga sekitar 20 persen.

Profesor riset bidang sosiologi pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI Henny Warsilah menyebutkan relatif tidak adanya perhatian sebagian warga dalam melakukan langkah antisipasi terhadap ancaman banjir  disebabkan sejumlah hal. Sebagian di antaranya, imbuh Henny, karena mulai tidak dilakukannya upaya pengerukan sungai dan edukasi menghadapi banjir yang belum sampai kepada sebagian masyarakat.