JAKARTA, KOMPAS.ID – Susana duka dan prihatin pascabencana tsunami, yang melanda kawasan Banten dan Lampung, juga ikut dirasakan grup band rock legendris Tanah Air, Slank.
Dalam konser peringatan hari jadinya ke-35 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/12) malam, keprihatinan dan rasa duka mendalam itu akan mereka wujudkan dalam bentuk ajakan penggalangan dana dari atas panggung saat konser.
Panitia sekaligus salah satu penggagas konser, Denny MR, menyampaikan hal itu malam ini. Sejak siang tadi, beberapa jam menjelang acara konser yang akan digelar mulai pukul 20.30, drummer Slank Bimbim dan seluruh personel lain juga berinisiatif membuka saluran donasi lewat aplikasi Kitabisa.com.
“Nanti di panggung juga akan diumumkan lagi ajakannya. Kami juga prihatin atas jatuhnya korban termasuk dari kalangan artis seperti grup band Seventeen,” ujar Denny.
Lebih lanjut rencananya dalam konser ini Slank akan membawakan 30 lagu hits mereka selama berkarya 35 tahun. Diperkirakan jumlah penonton yang datang mencapai 40.000 orang.
Nantinya Slank juga mengajak kolaborasi sembilan perempuan musisi dan penyanyi milenial seperti penyanyi jazz Eva Celia, penyanyi pop Marion Zola, Aurelia Moreman, dan pemain akordeon Tiwi Shakuhaci.
Presiden Joko Widodo tampil lewat tayangan video di layar besar di atas panggung, selain meminta maaf tidak bisa hadir, dia juga meminta para Slankers berdoa bersama dan ikut membantu, bersatu, dan bergandengan tangan menghadapi musibah akibat bencana alam yang kembali terjadi.
Jokowi juga meminta para personel terus berkarya menebar kebaikan dan karya demi perdamaian di Tanah Air. Usai pidato vokalis Kaka mengajak para Slankers mengheningkan cipta mendoakan para korban bencana di Banten dan Lampung.