TANGERANG, KOMPAS -- Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, hingga Kamis (27/12/2018) masih didominasi penerbangan domestik. Sebesar 70 persen lebih dari total penerbangan adalah penerbangan domestik.
Data jumlah penerbangan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta sejak 20-26 Desember 2018, tercatat ada 8.980 penerbangan dengan jumlah penumpang sebanyak 1.392.802 orang.
Dari jumlah itu, penerbangan domestik mencapai 7.058 penerbangan. Secara keseluruhan, penerbangan domestik mengambil porsi 78,6 persen dari total penerbangan.
Demikian halnya untuk jumlah penumpang domestik yang mencapai 1.056.689 orang. Jumlah ini juga mencapai 75,9 persen dari total penumpang pesawat.
"Seperti tahun sebelumnya, penerbangan masih didominasi destinasi lokal. Jumlah penerbangan lokal lebih dari 70 persen dari total penerbangan," kata Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang.
Febri menyampaikan, destinasi terfavorit untuk penerbangan domestik, yaitu Bali, Surabaya, Deli Serdang, Makassar, dan Yogyakarta. Penerbangan dengan tujuan domestik, tidak semuanya untuk berlibur.
Berdasarkan pantauan Kompas, kebanyakan dari mereka, bertujuan untuk pulang kampung. Dari lima penumpang yang ditanyakan, hanya satu yang hendak berlibur.
"Saya ingin mengenalkan Indonesia kepada anak saya, Rachel (23). Soalnya, kami tinggal di Singapura. Jadi, kalau ada kesempatan libur panjang, saya sengaja membawanya berlibur ke Indonesia," kata Eni (47) yang hendak ke Malang.
Sementara itu, penumpang lainnya, Endang Kusuma Ningrum (34), mengatakan, dirinya hendak pulang ke Makassar. "Bapak saya sedang sakit, jadi ini mau nengok, sekalian pulang kampung," katanya.
Mancanegara
Sementara untuk destinasi favorit penerbangan internasional, yaitu Singapura, Kuala Lumpur, Hongkong, Jeddah, dan Thailand. Meski demikian, tak jarang penumpang yang berpergian untuk umrah ke Arab Saudi.
"Mumpung anak-anak lagi libur sekolah, saya sekeluarga mau melakukan perjalanan umrah. Setelah itu, ada bonus jalan-jalan ke Turkey, baru kembali ke Indonesia," kata Unika Purwati (49).
Ada juga yang ke luar negeri untuk sekadar transit. Meski tujuan utamanya ke Aceh, Tiza Meidrina (24) bersama tiga teman lainnya lebih memilih untuk transit terlebih dahulu di Kuala Lumpur.
"Soalnya kalau transit, tiketnya lebih murah. Bedanya bisa sampai dua kali lipat. Karena enggak buru-buru, kami juga milih untuk jalan-jalan dulu di Kuala Lumpur selama dua hari," kata Tiza.
Febri menyampaikan, jumlah penumpang saat Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 diprediksi berjumlah 3.739.314 orang. Sementara, jumlah penumpang saat Natal 2017 dan Tahun Baru 2019 adalah 3.511.062 orang.
Berdasarkan data tersebut, jumlah penumpang periode 2018/2019 naik sebesar tujuh persen. Data itu mencakup baik penumpang penerbangan domestik maupun internasional. (SHARON PATRICIA)