JAKARTA, KOMPAS—PT LRT Jakarta dan PT Transportasi Jakarta akan menghubungkan stasiun kereta ringan atau LRT dan halte transjakarta di Rawamangun, Jakarta Timur. Untuk tujuan itu, Transjakarta berencana menambah panjang halte Pemuda Rawamangun yang akan terkoneksi dengan Stasiun Velodrome.
Penumpang LRT Jakarta nantinya bisa langsung masuk ke halte Pemuda Rawamangun melalui jembatan penyeberangan (skybridge), begitu juga sebaliknya. “Dengan tersambung dengan skybridge, dan penumpang semakin banyak, maka halte akan diperpanjang,” ucap Direktur Teknik dan Fasilitas Transjakarta Wijanarko, Jumat (11/1/2019), saat meninjau situasi lapangan di Rawamangun.
Halte akan diperpanjang dua kali lipat ke arah Pulogadung, dari 30 meter menjadi 60 meter. Adapun standar ideal kepadatan penumpang di dalam halte masih sama, yaitu lima orang per meter persegi. Halte Pemuda Rawamangun masuk dalam koridor 4 transjakarta Pulogadung-Dukuh Atas.
Untuk meningkatkan kenyamanan, lanjut Wijanarko, penyeberangan swakendali (pelican crossing) menuju halte juga disempurnakan. Dengan demikian, Transjakarta tidak hanya memikirkan kenyamanan penumpang yang datang dari stasiun LRT, tetapi juga penumpang dari luar stasiun. “Fasilitas tombol penyeberangan akan kami tambah,” ujar dia.
Wijanarko menambahkan, pemanjangan Halte Pemuda Rawamangun butuh waktu 3-4 bulan, sehingga ia memperkirakan bisa siap operasional pada April. Perubahan konstruksi itu dilakukan bersamaan dengan pembangunan jembatan penyeberangan oleh PT Jakarta Propertindo, induk usaha PT LRT Jakarta.
Adapun Jakpro menargetkan LRT Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrome Rawamangun beroperasi mulai akhir Februari. Artinya, konstruksi halte yang baru kemungkinan belum siap dioperasikan saat pengoperasian perdana LRT Jakarta.
Direktur Utama LRT Jakarta Allan Tandiono mengatakan, pihaknya bersama Transjakarta akan memantau terus situasi. Jika memang tidak memungkinkan bersamaan, kedua perusahaan berupaya memastikan pelanggan tetap bisa berpindah dari stasiun LRT ke halte transjakarta atau sebaliknya secara aman dan nyaman.
Allan mengatakan, dengan terkoneksi lewat jembatan penyeberangan, penumpang LRT Jakarta tidak perlu repot turun ke trotoar dari stasiun lalu menyeberang jalan raya untuk masuk Halte Pemuda Rawamangun jika ingin meneruskan perjalanan dengan bus transjakarta. Dari peron, mereka langsung masuk jembatan dengan terlebih dahulu menempelkan kartu pembayaran elektronik pada gerbang di jembatan. Cara yang sama berlaku juga untuk perpindahan penumpang dari halte ke stasiun.
Sebanyak 16 kereta (delapan rangkaian) dinyatakan sudah layak beroperasi oleh Kementerian Perhubungan dan siap untuk pengoperasian perdana. Jam beroperasinya, pukul 06.00-22.00 pada hari kerja dan pukul 07.00-23.00 pada akhir pekan. Jarak kedatangan antarkereta (headway) 5 menit pada jam sibuk dan 15 menit di luar jam sibuk. Akan ada 245-282 perjalanan LRT per hari.