JAKARTA, KOMPAS – Kondisi sampah di laut semakin mengkhawatirkan karena perilaku buruk masyarakat yang masih terbiasa membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, pemerintah perlu bahu membahu dengan masyarakat dan lembaga non pemerintah menangani masalah sampah di laut tersebut.
Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman, dalam sambutan yang dibacakan Deputi Kebijakan dan Strategi Bakamla Laksamana Muda Bakamla Frederik Kalalembang, mengatakan, perlu ada komitmen serius dalam upaya mengurangi sampah di laut. Ini penting karena kondisi sampah di laut sudah semakin mengancam kehidupan manusia dan biota laut.
"Kita jaga laut Indonesia agar bersih dan lestari. Hindari segala bentuk pencemaran. Kita jaga kehidupan biota laut demi kebaikan masa depan bangsa Indonesia," ujar Frederik Kalalembang saat kegiatan “Gerakan Cinta Laut” di area Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu (28/4/2019).
Kegiatan itu merupakan kerja sama antara Bakamla dan PT Sayap Mas Utama (Wings Group). Acara yang melibatkan berbagai instansi, mulai dari Polri, TNI, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan, Pemerintah Provinsi DKI, dan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, itu diperkirakan mencapai lebih dari 600 orang.
Dalam empat jam pembersihan pantai laut utara Jakarta itu, setidaknya didapatkan beberapa truk sampah yang berisi berbagai jenis sampah, seperti sampah plastik, styrofoam, kayu, dan dedaunan.
Frederik menuturkan, kegiatan bersih-bersih itu merupakan bentuk sinergitas antara lembaga pemerintah dengan lembaga non pemerintah.
"Setiap masyarakat dan elemen kemaritiman dapat bekerja sama untuk menjaga kebersihan pantai kita sehingga menjadi pantai yang indah dan menarik untuk dikunjungi," kata Frederik.
Sementara itu, General Manager Sales & Marketing PT Sayap Mas Utama (Wings Group), Hardi Agustanto, menuturkan, pihaknya akan terus berperan aktif dalam hal mengedukasi masyarakat terkait pentingnya memilah sampah sesuai jenisnya.
“Kami mengimbau masyarakat untuk melakukan kegiatan daur ulang dan re-use kemasan plastik. Plastik bernilai ekonomis dan dapat digunakan untuk membuat barang-barang yang berguna,” ujar Hardi.