Mahasiswa Desak Pemerintah Mengusut Tuntas Dalang Kerusuhan

KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY

Konsolidasi Mahasiswa Jakarta berorasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (27/5/2019). Mereka mendesak pemerintah mengusut tuntas dalang kerusuhan aksi massa 21 dan 22 Mei lalu.

JAKARTA, KOMPAS — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Jakarta mendesak pemerintah mengusut tuntas dalang di balik kerusuhan aksi massa menolak hasil pemilihan umum pada 21 dan 22 Mei lalu. Konsolidasi Mahasiswa Jakarta juga memberikan dukungan kepada Mahkamah Konstitusi menuntaskan berbagai sengketa pemilu.

Sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Jakarta (KMJ)  (KMJ) berorasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, tepatnya di dekat pintu masuk ke Monumen Nasional, Senin (27/5/2019). Dalam orasinya, mereka meminta Amien Rais bertanggung jawab atas insiden yang terjadi pada 21 dan 22 Mei.

Koordinator KMJ Dafa mengatakan, pemerintah harus mengusut tuntas dalang kerusuhan tersebut karena massa seperti telah dikondisikan untuk berbuat anarkis di titik-titik tertentu. ”Dalang dan perusuh harus ditindak tegas. Mahasiswa siap menjaga NKRI,” kata Dafa.

Dalam aksi damai ini, KMJ membawa spanduk dan poster bertuliskan ”Jokowi-Prabowo Kapan Ngopi Bareng” dan ”Rakyat Optimis Ada Rekonsiliasi Nasional”. Selain itu, mahasiswa juga melepas dua merpati putih sebagai simbol perdamaian di Indonesia.

Dalang dan perusuh harus ditindak tegas. Mahasiswa siap menjaga NKRI.

KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY

Mahasiswa melepas dua ekor merpati putih sebagai simbol perdamaian dalam Konsolidasi Mahasiswa Jakarta berorasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (27/5/2019). Mereka mendesak pemerintah mengusut tuntas dalang kerusuhan aksi massa 21 dan 22 Mei lalu.

Dukung MK

KMJ juga mendukung Mahkamah Konstitusi (MK) menuntaskan sengketa Pemilu 2019. KMJ meyakini, MK akan adil dan tidak terpengaruh tekanan massa dalam penuntasan sengketa pemilu.

Baca juga: Penindakan Hukum Tidak Pandang Bulu

”Persatuan dan kesatuan bangsa tidak bisa ditawar-tawar. Presiden terpilih adalah pemimpin rakyat. Semua pihak harus mengawal dan menjaga proses demokrasi di Indonesia,” kata Dafa.

Adapun arus lalu lintas di lokasi ramai lancar. Situasi di kawasan ini juga kondusif.