Penggunaan layanan data selama mudik dan Lebaran 2019 diprediksi meningkat pesat dibandingkan sebelumnya. Pemudik semakin bergantung pada gawai di perjalanan.
JAKARTA, KOMPAS— Perusahaan-perusahaan penyedia layanan telekomunikasi mengantisipasi memperkuat keandalan jaringan data di jalur mudik. Ketergantungan masyarakat terhadap gawai dan teknologi telekomunikasi diprediksi meningkat selama mudik dan Lebaran, terutama untuk aplikasi panduan peta dan rute.
General Manager External Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengatakan, penggunaan layanan data pada Lebaran tahun ini diprediksi meningkat hingga 66 persen dibandingkan dengan Lebaran tahun 2018. Layanan data banyak digunakan untuk mengakses informasi rute, peta, tempat kuliner, hingga penginapan, melalui sejumlah portal dan aplikasi di internet.
”Untuk itu, penambahan fasilitas peningkatan layanan data sudah dilakukan sejak triwulan I-2019. Sebab, kami memprediksi kegunaan layanan data internet tahun ini juga semakin tinggi,” kata Denny melalui keterangan tertulis, Rabu (29/5/2019).
Selain untuk keperluan di perjalanan, kebutuhan data itu juga ditambah perilaku komunikasi pemudik yang banyak mengunggah foto dan video lewat media sosial dan aplikasi pesan instan.
Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan, ada prediksi lonjakan layanan data internet sebesar 30 persen. Sementara untuk layanan panggilan dan SMS meningkat 5-10 persen. Hal ini yang mendorong peningkatan kapasitas layanan mendesak dilakukan.
Indosat Ooredoo juga telah meningkatkan kapasitas data 15 persen dibandingkan dengan kapasitas data reguler harian untuk masa mudik dan lebaran ini. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan lalu lintas data (traffic) pada titik-titik terpadat di jalur mudik. Mereka memprediksi volume lalu lintas data yang terjadi sekitar 9,3 terabyte per hari.
”Kami memahami kebutuhan telekomunikasi yang andal selama peningkatan traffic pada mudik dan perayaan Lebaran,” kata Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Dejan Kastelic di Jakarta.
Telkomsel mengantisipasi meningkatnya kebutuhan jaringan telekomunikasi itu dengan membangun 10.000 menara base transceiver station (BTS) multiband LTE untuk memperkuat jaringan 4G. Sasarannya adalah peningkatan elemen jaringan di jalur mudik dan sejumlah pusat keramaian publik.
Menara bergerak
Sejumlah BTS bergerak (mobile) dikerahkan untuk memperkuat di titik-titik padat di jalur dan tujuan mudik.
Telkomsel mengerahkan 70 BTS bergerak yang tersebar di sejumlah posko layanan. Fasilitas ini berguna di tempat-tempat padat populasi, seperti di tempat istirahat (rest area) di Kilometer (Km) 57.
Denny mengatakan, jalur utama yang selalu padat mudik menjadi prioritas pemantauan. Terdapat 16 ruas tol utama di Sumatera dan Jawa, termasuk 12 ruas tol baru, yang saat ini sudah dilayani 2.226 BTS. Sebanyak 666 BTS di antaranya adalah BTS 4G.
Perusahaan plat merah itu juga menyiagakan posko layanan di 557 titik strategis jalur mudik. Beberapa lokasi itu antara lain tempat peristirahatan, stasiun kereta, terminal bus, bandara, dan pasar tradisional.
Sementara XL Axiata menyediakan 10.000 menara BTS serta 50 BTS mobile di
sekitar jalur mudik dan tempat wisata.
Selain itu, kapasitas layanan data juga ditingkatkan melalui jaringan inti, terutama pada akses jaringan di sekitar 1.700 BTS. Hal ini membuat kecepatan layanan data meningkat hingga 1,5 kali lipat.
”Secara teknis, saat ini telah dilakukan peningkatan kapasitas dan pengaturan keseimbangan jaringan di titik kumpul beberapa lokasi saat Lebaran,” kata Tri.
Indosat Ooredoo melakukan uji jaringan di lima kota di Indonesia yang dianggap sebagai representasi tujuan mudik terpadat pada akhir April 2019. Kelima kota tersebut adalah Solo, Malang, Padang, Banjarmasin, dan Makassar. (DIV/FRD)