MRT Siapkan Pembayaran melalui Aplikasi dan QR Code
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pengelola Modar Raya Terpadu (MRT) menargetkan, pembayaran tiket dengan menggunakan aplikasi seperti Dana, OVO, LinkAja, dan Gopay, bisa dioperasikan pada awal Januari 2020.
Pembayaran tersebut akan menggunakan teknologi kode cepat atau QR Code, yang diestimasikan lebih cepat prosesnya dibanding pembayaran menggunakan kartu uang elektronik (e-money).
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan hal tersebut saat acara Forum Jurnalis di Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2019). Dia mengharapkan, semua barang yang diperlukan untuk pembayaran melalui QR Code sudah siap pada November 2019.
"Kemudian, akan dilanjutkan dengan ujicoba dan sosialisasi. Pada Januari 2020, diharapkan semua sudah jalan dengan lancar," katanya.
Pembayaran melalui QR Code dan aplikasi itu diproses melalui sebuah aplikasi ponsel pintar yang dikembangkan oleh PT MRT Jakarta. Selain jadwal keberangkatan kereta serta informasi mengenai harga tiket MRT, aplikasi itu juga akan dilengkapi dengan berbagai metode pembayaran yang didukung teknologi QR Code.
Untuk sementara, ada tiga penyedia jasa pembayaran melalui QR Code yang telah menyepakati perjanjian kerjasama dengan MRT, yakni Dana, OVO, dan LinkAja. Dalam waktu dekat, ujar William, Gopay juga bakal bergabung dalam lingkaran transaksi pembayaran elektronik MRT.
"Kita menggunakan teknologi QR Code karena proses validasinya lebih cepat dibanding kartu e-money saat penumpang tap in atau tap out. Semoga ini bisa mengurangi waktu antrean di gerbang penumpang," ujar William.
Pantauan Kompas di Stasiun MRT Bundaran HI misalnya, penumpang memerlukan waktu beberapa detik saat tap in atau tap out dengan kartu e-money. Saat jam ramai penumpang, proses tap in atau tap out yang memerlukan beberapa detik itu bisa menimbulkan antrean yang cukup panjang.
William menambahkan, apabila proses pembayaran melalui QR Code membuahkan hasil yang positif dan menjadi metode pembayaran yang diandalkan penumpang, maka pihaknya akan menyediakan gerbang penumpang khusus pembayaran melalui QR Code.
"Sebelum itu, gerbang penumpang akan menggabungkan metode pembayaran melalui kartu e-money dan QR Code," ucapnya.
Manajer Komunikasi Pemasaran Institut for Transportation and Development Policy (ITDP) Fany Rachmita menjelaskan, model pembayaran melalui QR Code dalam aplikasi diperkirakan tidak akan terhambat apabila ada gangguan dengan jaringan internet ponsel penumpang.
"HP (telpon genggam) hanya sebagai layar yang menunjukkan QR Code. Karena saldonya disimpan dalam cloud (sistem penyimpanan data berbasis komputasi awan), maka koneksi internet yang diperlukan bukan dari HP penumpang, tetapi dari scanner gerbang penumpangnya," tutur Fany.