Pererat Solidaritas lewat Kerja Bakti Bersihkan Sampah Sisa Banjir
Anies Baswedan: Inilah kesempatan bagi kita untuk berempati dan turun tangan langsung membantu sesama warga kota, meringankan beban, dan mengikateratkan kebersamaan kita.
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seperti diinstruksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kerja bakti yang digelar pada Minggu (5/1/2020) pagi fokus dilaksanakan di wilayah-wilayah yang terdampak banjir. Tujuannya adalah meningkatkan solidaritas warga dan meringankan beban korban banjir untuk memulihkan wilayahnya pascabanjir.
Kerja bakti itu digelar pada Minggu pukul 06.00-11.00. Kegiatan tersebut melibatkan warga setempat serta petugas gabungan dari Suku Dinas Sumber Daya Air, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), pekerja penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU), serta Polri-TNI.
Warga membersihkan rumah masing-masing dan membantu mengumpulkan sampah serta barang-barang yang tidak digunakan atau rusak akibat banjir. Petugas gabungan mengangkut sampah itu ke tempat pembuangan sampah dan membersihkan jalan dari lumpur bekas genangan banjir.
Di Gang Minatu, dekat Jalan Kemang Selatan XII, Jakarta Selatan, misalnya, kondisi jalan sudah bersih dari sampah dan lumpur seusai kerja bakti. Suasana dalam rumah juga rapi dan sebagian besar warga juga sudah bisa kembali beraktivitas di rumah masing-masing.
”Hari (Minggu) ini warga antusias ikut kerja bakti. Mereka membantu bersih-bersih jalan serta mengumpulkan sampah dan barang rusak akibat kena banjir,” kata ketua RT setempat, Santi, ketika ditemui di lokasi, Minggu.
Pada hari pertama tahun 2020, area perumahan itu diterjang banjir akibat luapan Kali Krukut. Ketinggian genangan sekitar 1 meter.
Di lokasi dataran rendah, ketinggian banjir mencapai hampir 2 meter. Warga pun terpaksa mengungsi ke masjid yang berada di dataran tinggi atau ke lantai dua rumah tetangganya. Banjir di sana mulai surut keesokan harinya pada Kamis (2/1/2020) pagi.
Ani (35), warga Gang Minatu, terpaksa membuang sejumlah barang, seperti perabotan rumah tangga, karena rusak akibat banjir. Ketika banjir melanda, ia tidak sempat memindahkan semua barang ke lantai dua rumahnya karena ketinggian banjir meningkat dengan cepat.
”Kami enggak keburu beresin barang-barang. Barang yang diselamatkan di atas juga kena air karena posisi banjirnya tinggi banget,” ujar Ani.
Beberapa alat rumah tangga elektronik, seperti lemari es dan mesin cuci, juga sempat tergenang dalam banjir. ”TV (televisi) sempat diselamatin. Mesin cuci juga sudah nyala. Tetapi, lemari es belum berani dicolokin dan masih menunggu teknisinya,” ucap Ani.
Ia mengaku, banjir awal tahun ini lebih parah daripada tahun sebelumnya. Banjir pada 2007 hanya sekitar 40 sentimeter dan lebih cepat surut dibandingkan dengan banjir awal 2020. ”Banjir pada 2007 lebih rendah dan enggak seluas tahun ini,” ujar Ani.
Inilah kesempatan bagi kita untuk berempati dan turun tangan langsung membantu sesama warga kota, meringankan beban, dan mengikateratkan kebersamaan kita.
Mengutip instruksi yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kerja bakti pada Minggu ini dilakukan di 390 RW (dari total 2.742 RW) di Jakarta yang kebanjiran. Sebanyak 330 di antaranya telah terbebas dari banjir hingga Sabtu kemarin.
Anies mengatakan, jalan-jalan di kampung dan di kompleks masih banyak yang kotor oleh lumpur. Rumah dan perabotan belum semua dibersihkan, puing-puing sisa banjir masih ada yang tersisa.
”Inilah kesempatan bagi kita untuk berempati dan turun tangan langsung membantu sesama warga kota, meringankan beban, dan mengikateratkan kebersamaan kita,” tutur Anies.