Hujan seharian di Jakarta dan sekitarnya. Genangan muncul di banyak lokasi dan Jakarta dinyatakan siaga banjir. Dinas SDA DKI pun memastikan semua pompa siaga dan siap beroperasi.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
[caption id="attachment_11070161" align="alignnone" width="720"] Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf[/caption]
JAKARTA, KOMPAS -- Juaini Yusuf, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Jumat (24/01/2020) memastikan sudah menyiapkan skenario saat hujan deras. Dari 477 unit pompa stationer yang dimiliki dinas, dipastikan yang beroperasi 95 persen, lima persen sisanya sebagai cadangan.
Ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Juaini menjelaskan, pompa yang dioperasikan itu termasuk 49 unit pompa yang pernah rusak saat banjir di awal tahun dan sudah diperbaiki. Untuk pengoperasian pompa air menghadapi hujan deras itu, masing-masing rumah pompa ada SOP nya, berapa yang dihidupkan dan berapa pintu air yang dibuka. Misalnya, bila di satu rumah pompa ada empat pompa, maka tiga pompa akan bekerja dan satu pompa siaga.
Di setiap titik rumah pompa, lanjut Juaini, berbeda-beda jumlah pompa nya tergantung luasan daerah tangkapan air. Terbesar ada di rumah pompa Pluit dengan 11 pompa dan rumah pompa Cideng dengan 10 pompa. Untuk menambah kesiagaan, imbuhnya, Dinas SDA juga menyiagakan 178 mobile pompa.
Untuk hujan deras di Jumat ini, Juaini menjelaskan, genangan tinggi yang muncul karena hujan dari subuh belum berhenti. "Dan kebetulan tadi berbarengan dengan puncak pasang. Air udah tinggi mau dibuang ke laut tapi air pasang. Sehingga air tertahan. Tapi pas pasang air udah surut ya berangsur surut juga," jelas Juaini.
Sigit Wijatmoko, Wali Kota Jakarta Utara menambahkan, belajar dari banjir 1 Januari, sejumlah wilayah di utara cepat surutnya. Juga untuk genangan di Jumat ini, dijelaskan Sigit, untuk genangan-genangan di wilayah utara Jakarta, saat ini sudah surut. Hanya memang kalau saat air laut pasang, pompa tidak bisa dibuka. Ia menyontohkan di wilayah Kelapa Gading.
"Kita menggunakan pompa ke kali Sunter. Sunter sekarang reservoirnya tergantung lautnya. Kalau (air laut) tinggi tidak mungkin kita pompa karena akan berputar saja. Makanya kita tahan sebentar lalu dipompa pelan-pelan. Sekarang sudah mulai surut," jelas Sigit.