Pemerintah Siapkan Relokasi Hunian Tetap Korban Longsor Bogor
Ribuan warga korban longsor di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membutuhkan hunian tetap sebagai pengganti tempat tinggal mereka yang dilanda longsor. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan hunian tetap untuk warga.
Oleh
Aguido Adri/Stefanus Ato/J Galuh Bimantara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menyiapkan 15 wilayah relokasi untuk membangun hunian tetap bagi warga korban longsor dan banjir di Kabupaten Bogor bagian barat. Salah satu lokasi relokasi yang disiapkan pemerintah berada di Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat, korban longsor yang mengungsi mencapai 19.821 orang. Di Kecamatan Sukajaya ada 14.233 orang, di Kecamatan Nanggung terdapat 4.217 orang, di Kecamatan Cigudeg 1.212 orang, sedangkan di Jasinga sebanyak 159 orang. Total kebutuhan lahan untuk pengungsi di Kecamatan Cigudeg, Nanggung, dan Sukajaya mencapai 81,7 hektar.
Lahan untuk hunian tetap merupakan lahan perkebunan kelapa sawit milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII seluas sekitar 20,48 hektar. Sementara tanah hak guna usaha mencapai 59,5 hektar.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau lokasi relokasi di Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, mengatakan, peninjauan dilakukan untuk memastikan lahan di PTPN (Persero) aman dan layak untuk hunian baru warga dan jauh dari lokasi rawan bencana. Peninjauan juga untuk melihat pemanfaatan lahan untuk pertanian warga agar kemandirian warga pascabencana bisa berjalan.
”Tidak hanya di lahan milik PTPN yang dijadikan hunian tetap warga, ada total 15 lokasi lainnya akan dibangun hunian tetap untuk warga yang kampungnya tidak lagi bisa dihuni atau masuk zona merah. Ada alternatif lokasi lain seperti di wilayah HGU (hak guna usaha) non-PTPN. Semoga awal Febuari sudah bisa dibangun dan secepatnya jadi,” tutur Ridwan Kamil, Selasa (28/1/2020), seusai bertemu dengan pengungsi di posko bencana Pasir Madang, Sukajaya, Bogor.
Ia berharap, warga yang tinggal di zona rawan bencana mau direlokasi. Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, meski masa tanggap darurat akan berakhir, pemerintah tetap fokus untuk menyediakan hunian tetap di 15 lokasi dan memastikan aliran bantuan tetap berjalan.
”Untuk lahan di lahan PTPN, akan diusahakan selesai dibangun sebelum awal bulan puasa. Semoga sekitar April atau Mei selesai,” kata Ade.
Ridwan Kamil melanjutkan, untuk pemulihan lahan kritis, pemerintah bersama warga akan menanam vetiver (Vetiveria zizanioides) dan pohon yang memiliki daya tangkap air sekaligus memiliki nilai ekonomis, seperti durian, manggis, rambutan, dan pohon produktif lainnya.