Sekda DKI Saefullah menyatakan, pihaknya mengapresiasi keputusan Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka mengizinkan Formula E dilaksanakan di Medan Merdeka.
Oleh
Helana F Nababan/Aguido Adri
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Saefullah, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, memastikan balapan Formula E tetap akan melewati kawasan Monas. Pemprov pun bersiap membangun sirkuit atau lintasan balapan.
”Jadi kalau memang dilaksanakan di kawasan Medan Merdeka, atas nama Pemprov DKI Jakarta, atas nama masyarakat Jakarta, ya kami mengapresiasi keputusan Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka untuk dapat dilaksanakan di Medan Merdeka,” kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Seperti yang diberitakan, Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka mengirim surat tertulis kepada Pemprov DKI Jakarta yang membolehkan Formula E melewati Kawasan Medan Merdeka. Surat itu bertanggal 7 Februari 2020.
Meski membolehkan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi DKI Jakarta karena kawasan itu merupakan kawasan cagar budaya. ”Ini pun kita cermati mana yang boleh, mana yang tidak,” ujar Saefullah.
Meski dalam Keppres Nomor 25 Tahun 1995 yang disebut sebagai Kawasan Medan Merdeka itu ada 3 zona, yaitu zona Taman Medan Merdeka yang ada tugu Monas, zona penyangga, dan zona pelindung. ”Tentu balapan tidak akan sampai ke area tugu Monas,” katanya.
Dengan adanya lampu hijau dari Kemsetneg tersebut, DKI sekarang sedang menetapkan rute pasti yang akan dilewati mobil-mobil balap itu.
Sementara, terkait penetapan rute itu, sebetulnya DKI Jakarta langsung menyusun rute alternatif selain rute yang melewati Kawasan Medan Merdeka, yaitu saat Komisi Pengarah menolak Formula E di kawasan Medan Merdeka sesuai hasil rapat antara Komisi Pengarah dan DKI Jakarta, Rabu (5/2/2020). Selain kawasan Medan Merdeka, muncul opsi lain, yaitu di GBK.
Terkait rute di GBK itu, pihak Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno menggelar jumpa pers, Selasa pagi ini.
Direktur Utama Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto mengatakan, melalui surat Komisi Pengarah yang diketuai Menteri Sekretaris Negara Pratikno tertanggal 7 Februari 2020 mengumumkan bahwa Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka telah menyetujui Formula E 2020 diadakan di Kawasan Monas dengan mematuhi peraturan yang berlaku, khususnya melalui Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Namun, sebelum itu, pihak penyelenggara balapan mengharapkan kawasan Gelora Bung Karno Senayan tepatnya di area ring road Stadion Utama GBK dapat menjadi lokasi Formula E 2020.
Dalam dua hari ini, lanjut Winarto, tim penyelenggara event Formula E 2020 sudah berdiskusi dengan PPKGBK dan mengajukan desain. Dalam desain tersebut, penyelenggara berharap bisa memasuki area yang biasa digunakan masyarakat untuk olahraga.
”Prinsipnya concern kawasan Gelora Bung Karno ini agar tetap dapat dimanfaatkan bagi masyarakat umum yang rutin berolahraga pada Jumat pagi dan malam, Sabtu pagi, dan hari Minggu,” kata Winarto.
Setelah berdiskusi dan menjajaki beberapa alternatif, pihak PPKGBK menyarankan satu alternatif, yaitu membangun jalur baru di luar area ring road Stadion Utama GBK kepada penyelenggara. ”Untuk membantu seoptimpal mungkin agar Formula E 2020 tetap dilaksanakan dengan mempertahankan area hijau dan membuka akses publik. Saran tersebut agar ring road Stadion Utama GBK tetap dapat digunakan masyarakat untuk olahraga dengan nyaman pada tanggal penyelenggaraan event tersebut,” ujar Winarko.
PPKGBK mengharapkan, jika dilaksanakan di Kawasan GBK, ajang Formula E 2020 tidak mengganggu aktivitas rutin masyarakat untuk berolahraga, khususnya di ring road Stadion Utama GBK saat Formula E 2020 berlangsung. ”Event ini merupakan bagian dari olahraga otomotif, kami harap event ini dapat tetap berlangsung dan mengharapkan Kemenpora dapat menjembatani serta memfasilitasi para pihak terkait agar Formula E tetap dilaksanakan tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat lain,” kata Dirut PPKGBK Winarto.
Winarto mengatakan, dipilihnya GBK, jangan sampai menimbulkan kegaduhan. Oleh karena itu, mereka akan mengomunikasikannya kepada masyarakat dan media untuk memberikan masukan.
Sosialisasi dan pembangunan sirkuit
Saefullah melanjutkan, dengan rute yang kembali ke Monas, yang selanjutnya dikerjakan Pemprov DKI adalah menyosialisasikan kepada semua pihak, yaitu sosialisasi bahwa akan ada ajang Formula E di kawasan Medan Merdeka.
Selain itu, DKI juga segera melakukan pembangunan sirkuit. ”Kalau tidak salah, dua bulan sebelum event, treknya harus sudah siap karena akan ada uji coba,” katanya.
Terkait pembangunan sirkuit tu, Saefullah meminta maaf apabila masyarakat terganggu dengan pembuatan sirkuit. Untuk balapan itu, FIA mensyaratkan panjang lintasan sepanjang 1,9 km-3,3 km. Namun, DKI akan menyiapkan lintasan balapan 2,5 km.
Dengan memasuki kawasan taman Medan Merdeka, lanjut Saefullah, kemungkinan besar penyelenggara akan memilih opsi melapisi batuan alam di dalam kawasan. ”Secara teknis, kemungkinan besar cobblestone (batuan alam yang menutupi area terbuka GBK) akan dilapisi aspal,” kata Saefullah.