Area dinyatakan bersih jika laju paparan radiasi mencapai angka 0,03 microsievert per jam. Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan Badan Tenaga Nuklir Nasional masih akan terus melakukan proses pembersihan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Proses pembersihan area tanah kosong yang terpapar radiasi di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, mampu menurunkan laju paparan zat radioaktif Caesium 137. Selama enam hari pembersihan, tingkat paparan radiasi tercatat mencapai 7 microsievert per jam dari awalnya mencapai 200 microsievert per jam.
Kendati demikian, laju paparan radiasi Caesium 137 itu masih di atas normal. Area bisa dinyatakan bersih jika laju paparan radiasi mencapai angka 0,03 microsievert per jam. Untuk itu, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) masih akan terus melakukan proses pembersihan area.
Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Batan Heru Umbara, Selasa (18/2/2020), mengatakan, tingkat penurunan paparan radiasi sudah berada di atas 90 persen. Dalam beberapa hari ke depan diharapkan area tersebut sudah benar-benar bersih dari radiasi.
”Tingkat paparan sekarang makin mengecil karena memang kami mendapat bantuan alat sehingga proses pengerukan (tanah) bisa berjalan dengan baik,” ujar Heru di Perumahan Batan Indah.
Setelah dinyatakan bersih, langkah berikutnya adalah remediasi atau pemulihan. Pada tahap remediasi, tanah-tanah yang dikeruk akan diuruk dengan tanah baru. Selain itu, pohon-pohon yang ditanam di sekitar area terkontaminasi akan ditebang, terutama pohon yang berbuah.
Selama enam hari melakukan pembersihan, tim telah mengangkut sebanyak 199 drum berisi tanah ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif untuk diproses lebih lanjut. Setiap hari rata-rata 38 petugas dikerahkan untuk melakukan pembersihan.
Seiring menurunnya laju paparan radiasi, Heru memperkirakan proses pembersihan yang direncanakan berlangsung selama 20 hari bisa selesai lebih cepat.
Adapun pada Rabu (19/2/2020) tim menargetkan sudah tuntas mengambil tanah di lokasi yang terdapat paparan. Proses pembersihan, termasuk pengambilan tanah, kerap terkendala hujan. Jika hujan turun, pembersihan akan dihentikan agar zat radioaktif tidak makin menyebar dengan bantuan aliran air hujan.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menyerahkan sepenuhnya proses penanganan lokasi terpapar radioaktif kepada Batan dan Bapeten. Ia berharap proses pembersihan bisa tuntas secepatnya dan dilanjutkan dengan remediasi.
Kesehatan warga
Terkait kondisi sembilan warga Perumahan Batan Indah yang telah menjalani whole body counting (WBC) di Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi Batan, Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Bapeten Abdul Qohar memperkirakan hasilnya baru bisa diketahui dua hari kemudian.
Kusno (64), warga Perumahan Batan Indah, mengatakan, dirinya diminta turut menjalani WBC karena cukup sering beraktivitas di sekitar lokasi terpapar radiasi. Jarak antara rumah Kusno dan lokasi terpaut 40 meter. Ia menjalani pemeriksaan bersama delapan warga lain.
Kini mereka semua telah dipulangkan dan kembali menjalani aktivitas seperti biasa. Kusno mengaku tidak mengalami sakit apa pun setelah ditemukannya serpihan material mengandung radioaktif di dekat tempat tinggalnya. Pantauan Kompas di Perumahan Batan Indah pada Selasa (18/2/2020) sore, warga memilih beraktivitas sejauh mungkin dari area tanah kosong yang telah dipasang pita garis kuning oleh polisi.