Pembangunan Trotoar Abaikan Soal Pemeliharaan Saluran Air
Kemudahan membuka tutup saluran air penting untuk kecepatan penanganan genangan dan banjir. Dari bak kontrol di depan Kantor YLBHI, misalnya, pekerja mendapati ada sampah dan material yang cukup menyumbat aliran air.
Oleh
J Galuh Bimantara
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan trotoar di sejumlah ruas jalan di Jakarta terbukti mengabaikan pemeliharaan saluran air di bawahnya, yang strategis untuk menekan risiko genangan dan banjir. Anggota DPRD DKI menilai koordinasi antara dinas bina marga dan dinas sumber daya air lemah.
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi melakukan inspeksi mendadak terhadap lubang bak kontrol saluran air di Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, tepatnya depan Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, pada Minggu (23/2/2020) sore. Ia mendapati bahwa dua pelat beton tutup bak kontrol tercor dengan trotoar sehingga tidak bisa dibuka petugas.
”Ya, memang kelemahan pemda DKI kurang kooordinasi antara dinas yang satu ke dinas lain,” ucap Prasetyo. Ia akan meminta Komisi D DPRD DKI agar menghadirkan kepala dinas bina marga yang bertanggung jawab pada pembangunan trotoar serta kepala dinas sumber daya air yang berwenang atas saluran air dalam rapat guna meminta penjelasan mereka.
Setidaknya empat pekerja harian lepas sumber daya air Kecamatan Menteng kesulitan mengangkat pelat beton bak kontrol di lokasi. Mereka menggunakan beragam peranti, seperti linggis, martil, dan palu, selama lebih kurang sejam. Salah satu akibatnya, terdapat bagian trotoar serta ubin pemandu tunanetra yang pecah.
Koordinator pekerja sumber daya air Menteng, Dendi Iskandar, mengeluhkan kesulitan tersebut. Pihaknya mendapati lima tutup bak kontrol di daerah Cikini juga dalam kondisi serupa. Itu pun belum semua tutup bak kontrol di Menteng dicek oleh timnya. ”Pekerjaan kami, kan, bukan hanya ini (membuka tutup bak kontrol) saja,” ujarnya.
Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah mengatakan, saat melakukan inspeksi pembangunan trotoar di Cikini, dinas bina marga menjamin tutup saluran air di trotoar mudah dibuka. ”Namun, kenyataannya ini sulit,” katanya.
Kemudahan membuka tutup saluran air penting untuk kecepatan penanganan genangan dan banjir. Dari bak kontrol di depan Kantor YLBHI, misalnya, para pekerja mendapati ada sampah dan material yang cukup menyumbat aliran air.
Banjir Jakarta
Sepanjang Minggu ini, banjir di Jakarta membuat sejumlah warga terganggu. Yang cukup berdampak pada publik antara lain banjir di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo atau RSCM di Jakarta Pusat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengonfirmasi bahwa banjir benar melanda RSCM dan genangan air mengakibatkan sejumlah peralatan medis rusak.
”Konfirmasi dari BPBD Jakarta (Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta), benar RSCM DKI Jakarta kebanjiran,” ucap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo dalam cuitannya di Twitter pukul 11.40. Saat dihubungi, ia membenarkan informasi dalam cuitannya tersebut.
Berdasarkan video yang menyertai cuitan, air terlihat menggenangi lorong Departemen Radiologi RSCM. Agus juga mengunggah foto sejumlah peranti medis yang terdampak banjir.
Alat tersebut antara lain stationary x-ray ceiling, fluoroscopy, mammography, stationary x-ray floor, mobile x-ray, dua unit CT scan, satu unit ultrasound Acuson, dan satu unit MRI Siemens. Selain itu, seluruh PACS system di ruang baca diduga terendam.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) DKI Jakarta terlibat untuk menangani air yang masih menggenang. Pantauan pada pukul 12.40, satu mobil pompa pemadam kebakaran tiba di RSCM. Para petugas menurunkan selang, lalu membawanya masuk ke arah departemen radiologi.
Sebelumnya, Kepala DPKP DKI Satriadi Gunawan terlebih dahulu masuk menuju area terdampak. Namun, ia belum bersedia memberikan keterangan pada para wartawan. ”Ini saya baru tahu, nanti ya,” ujarnya.
Awak media diminta tidak ikut masuk. Petugas keamanan menjaga pintu pagar menuju departemen radiologi.
Sebelumnya diberitakan bahwa hujan deras yang terjadi pada Sabtu (22/2/2020) malam hingga Minggu pagi di Jakarta menyebabkan Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo, Jakarta, terdampak banjir. Sejumlah ruangan di departemen radiologi rumah sakit rujukan nasional itu tergenang.
Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti saat dihubungi di Jakarta, Minggu, menjelaskan, genangan mulai surut di sejumlah ruangan. Namun, genangan masih terjadi di ruang tomografi.
”Untuk ruangan radiologi yang lain sudah surut, sudah dikoordinasikan sudin SDA (sumber daya air), sedang menunggu bantuan pompa,” katanya.
Ia menyampaikan, semua pihak berkoordinasi untuk mengatasi genangan di lingkungan RSCM. Koordinasi itu dilakukan bersama Lurah Kenari, Kecamatan Senen, pemadam kebakaran, bintara pembina desa (babinsa), serta bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (babinkamtibmas).
Untuk ruangan radiologi yang lain sudah surut.
Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan Kementerian Kesehatan. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pun sudah memantau langsung kondisi RSCM pada Minggu pagi.
”Semua terkendali. Kami juga sudah menugaskan BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan) untuk mengecek alat-alat medis (yang turut tergenang). Bersama dengan vendor, kami juga melakukan kalibrasi serta pengecekan fungsi alat. Sementara pasien sudah dipindahkan ke RSV (rumah sakit vertikal milik Kemenkes) dan RSUD (rumah sakit umum daerah),” ujarnya.
Ruang radiologi
Kepala Bagian Humas RSCM Ananto menyampaikan, air setinggi 8 cm menggenang pada pukul 05.00 di sepanjang delasar Gedung GH RSCM. Genangan ini juga membuat sejumlah ruangan lain terdampak, termasuk ruang radiologi dan radioterapi.
Genangan mulai surut pada pukul 08.00. Sejumlah ruangan yang terdampak pun kini telah dibersihkan. Pelayanan pasien juga tidak terganggu, baik di ruang gawat darurat maupun ruang rawat inap.
”Sampai saat ini, tim fasilitas medik RSCM dan BPFK Jakarta masih mengecek alat-alat medis radioterapi dan radiologi yang sempat terpapar genangan air tersebut. Sepanjang pemantauan belum ditemukan kerusakan yang berarti,” ucap Ananto.