Puskesmas Kota Tangerang Mulai Cermati Gejala Pneumonia Warga
Tangerang Raya mempersiapkan diri mengantisipasi seberan wabah virus korona Covid-19. Keberadaan bandara internasional sebagai pintu gerbang ibu negara di wilayah itu menjadi salah satu pentingnya kewaspadaan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS – Sebagai "gerbang" ibu kota negara dengan bandara internasional Soekarno-Hatta, wilayah Tangerang rentan terhadap penyebaran wabah virus korona baru, Covid-19. Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang pun mulai bergerak mengantisipasi penyebaran wabah tersebut.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Sabtu (29/2/2020), menyampaikan, Pemerintah Kota Tangerang telah melakukan upaya kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini mengantisipasi wabah Covid-19. Saat ini, puskesmas dan Dinas Kesehatan mengamati peningkatan kasus keluhan radang paru-paru (pneumonia) yang menyerupai gejala Covid-19 di Kota Tangerang. Pengamatan dilakukan melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).
“Puskesmas dan rumah sakit melakukan isolasi orang dalam pemantauan dengan gejala pneumonia. Isolasi selama 14 hari juga diperuntukkan bagi orang yang memiliki riwayat perjalanan dari negara terjangkit,” ujar Arief melalui pesan singkat.
Dalam hal ini, puskesmas dan rumah sakit menjadi garda terdepan mengantisipasi penyebaran Covid-19. Kedua institusi itu wajib melaporkan segera orang dengan kasus pneumonia berat yang memiliki riwayat perjalanan dari negara terjangkit ke Dinas Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi mengataka, Kota Tangerang sudah siap mengantisipasi Covid-19. Konsolidasi antara rumah sakit dan puskesmas menjadi langkah awal.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang menyiapkan satu rumah sakit rujukan yang berlokasi di Kabupaten Tangerang. Rumah sakit tersebut pernah menjadi rujukan untuk menangani wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (Severe Acute Respiratory Syndrome/SARS) sehingga dianggap layak untuk menangani pasien terduga Covid-19.
Kota Tangerang Selatan juga menyiapkan rumah sakit rujukan di Kabupaten Tangerang jika ditemui kasus.
“Pada prinsipnya penanganan SARS dan Covid-19 sama. Kemarin kami sudah mengadakan simulasi untuk (antisipasi) Covid-19 ini,” ujar Liza. Upaya sosialisasi juga ditempuh.
Liza mengatakan,pemkot bakal memperkuat sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) hingga tingkatan keluarga. Sekolah-sekolah pun diwajibkan menggencarkan sosialisasi PHBS.
Kesiapan Tangerang Selatan
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, sejauh ini Pemkot Tangsel belum memiliki standar operasional prosedur (SOP) baku untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pemkot masih akan membahas standar penanganan virus dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada Senin (2/3). Seperti Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan juga menyiapkan rumah sakit rujukan di Kabupaten Tangerang jika ditemui kasus.
“(Merancang SOP penanganan Covid-19) mungkin dalam waktu dekat setelah petunjuk standar penanganan dari WHO itu bisa diterjemahkan dan kemudian dibahas. Nanti kami lihat seperti apa kebutuhan di Tangsel. Apakah perlu dibuat semacam petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis atau seperti apa. Kami lihat perkembangannya nanti,” tutur Benyamin.