Di tengah isu virus korona, sebagian warga tetap berwisata. Mereka masih merasa aman berada di tempat umum. Pengelola tempat wisata juga terus mengupayakan langkah antisipasi penyebaran virus di lokasi wisata.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pascapemerintah mengumumkan dua warga Indonesia positif terjangkit virus korona, aktivitas di beberapa tempat wisata masih normal. Warga belum terlalu khawatir selama pemerintah belum melarang berkunjung ke tempat wisata.
Rizal (35), Warga Bekasi, Jawa Barat, membawa istri dan dua anaknya ke Istana Anak-Anak Indonesia, salah satu anjungan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Salah seorang anaknya berulang tahun sehingga mereka berwisata ke TMII yang dekat dari rumah.
Dia masih merasa aman berkunjung ke tempat wisata. Menurut dia, pemerintah belum melarang warga berkunjung ke tempat wisata. ”Nanti kalau ada larangan resmi dari pemerintah untuk ke tempat wisata, ya, itu baru,” kata karyawan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi, ini, Selasa (3/3/2020).
Di anjungan ini terdapat sebuah wahana permainan air (waterpark) khusus anak-anak. Ada tiga anak yang bermain air di kolam renang ini pada Selasa siang. Di anjungan ini belum tersedia hand sanitizer.
Hal berbeda terlihat di Snowbay, waterpark lainnya di kawasan TMII. Ada sebotol hand sanitizer terletak di tempat pemeriksaan tiket. Hand sanitizer juga tergantung di dinding sebelah kiri ruangan karyawan.
Meli (27), pengunjung Snowbay, membawa anak perempuan dan ibunya ke wahana ini karena anaknya suka berenang. Kebetulan, ia sedang libur kerja. ”Dan ini tempat terdekat dari rumahku. Ya sudah, ke sini saja,” kata karyawan lapangan golf di Jaktim ini.
Kepala Seksi Humas TMII Nover Mayang Sari menjelaskan, petugas puskesmas setempat mengadakan sosialisasi terkait Covid-19 pada hari ini. Seluruh mitra TMII, pemilik anjungan, ataupun pedagang dilibatkan dalam sosialisasi itu. Dalam sosialisasi dijelaskan tentang proses penularan virus korona baru. Mereka juga dianjurkan mencuci tangan dan mengenakan masker.
Mayang menyadari, sosialisasi ini penting karena tak menutup kemungkinan TMII dikunjungi tamu dari luar negeri. Kepada pemilik anjungan juga sudah diinstruksikan agar menyiapkan hand sanitizer dan memperhatikan kebersihan lingkungan.
Manajemen TMII mencatat, hari ini ada 4.893 pengunjung. Menurut Mayang, angka itu relatif sama dengan hari biasa. Kemarin tercatat 4.262 pengunjung.
Taman Margasatwa Ragunan
Berbeda dengan TMII, jumlah pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, menurun. Menurut Pengolah Promosi dan Pengembangan Usaha Ragunan, I Ketut Widarsana, penyebab turunnya pengunjung ini belum bisa dipastikan. ”Masih belum diselidiki lebih lanjut, apakah (penurunan pengunjung) ini karena isu korona atau karena faktor cuaca,” katanya.
Pengunjung Ragunan pada hari ini tercatat 2.100 orang. Di hari biasa, jumlah pengunjung berada di rentang 3.000-4.000 orang. ”Kami beroperasi normal sebagaimana hari-hari biasa. Kami menunggu bagaimana perkembangan dari pemerintah. Pemerintah juga sudah berusaha keras untuk mengendalikan korona ini,” katanya.
Ragunan, kata Ketut, juga berencana melakukan sosialisasi mengenai wabah korona dalam waktu dekat. Sosialisasi itu akan melibatkan semua karyawan dan mitra.
Dia juga menjamin kesehatan satwa di tempat ini. Pemeriksaan medis dilakukan setiap hari. Sejauh ini belum ditemukan perilaku satwa yang tidak wajar. Semuanya dalam kondisi sehat.
Salah seorang pengunjung Ragunan, Sri Wulan Rezeki (23), mengatakan, ia baru pertama kali datang ke Ragunan. Dia sudah mengonsumsi vitamin sebelum berwisata. Ketika sedang menaiki transportasi umum menuju Ragunan, Sri mengenakan masker. ”Jadi ya, seharusnya aman. Enggak perlu khawatir berlebihan,” katanya.
Di Ragunan, pengunjung rata-rata datang bersama keluarga. Sebagian menggunakan masker.