Antisipasi sejak di Pintu Masuk Fasilitas Kesehatan di Ibu Kota
Sejak dua warga negara Indonesia diumumkan terinfeksi Covid-19, sejumlah pusat pelayanan kesehatan di Jakarta meningkatkan kesiapan mengantisipasi penyebaran virus itu.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
Sejumlah pusat pelayanan kesehatan di Jakarta tetap beroperasi normal melayani masyarakat. Ada pusat pelayanan kesehatan yang memperketat pemeriksaan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 sejak masyarakat tiba di pintu masuk.
Di Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020), pemeriksaan suhu kesehatan dilakukan petugas keamanan yang berada di depan pintu. Petugas itu juga menyarankan masyarakat agar sebelum mengantre di loket, terlebih dahulu membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer yang tersedia di setiap sudut puskesmas itu.
Saat Kompas melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas itu dengan menyebutkan keluhan penyakit berupa demam, batuk, dan pilek, petugas kesehatan di loket kemudian mengarahkan agar melakukan pemeriksaan selanjutnya di bagian pemeriksaan umum di lantai empat. Mereka juga meminta pasien agar tidak khawatir, termasuk khawatir bahaya terpapar Covid-19 karena sudah ada petugas medis yang melayani setiap keluhan pasien.
Di lantai empat, salah seorang petugas medis menjelaskan, puskesmas hanya melakukan pemeriksaan awal. Jika gejala yang diderita pasien merupakan gejala biasa seperti batuk dan pilek, akan ditangani tenaga kesehatan di puskesmas itu. ”Kalau memang penyakitnya serius, akan kami rujuk ke rumah sakit,” katanya.
Antisipasi penyebaran Covid-19 tampak lebih longgar di Rumah Sakit Umum Daerah Tanah Abang, Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Di tempat itu, masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan langsung diarahkan ke loket pendaftaran. Meski demikian, ada banyak hand sanitizer yang tersedia di dalam rumah sakit itu.
Sejak dini
Sebagian masyarakat yang ditemui Kompas di Puskesmas Tanah Abang mengaku lebih sadar untuk memeriksakan kesehatan di pusat layanan kesehatan sejak dua warga negara Indonesia diumumkan terinfeksi Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Ada warga yang segera memeriksakan kesehatan di puskesmas ketika salah satu anggota keluarga mengalami gejala pilek atau batuk.
”Anak saya dari kemarin batuk dan pilek. Saya langsung bawa ke sini (berobat). Enggak mau tunda-tunda,” kata Jesica (40), salah satu warga yang ditemui di Puskesmas Tanah Abang.
Pengakuan serupa disampaikan Tuti (40), salah satu warga yang segera memeriksakan kesehatannya setelah mengalami gejala demam. Padahal, sebelum Covid-19 ada di Indonesia, dia biasanya mengandalkan obat-obatan yang dibeli di warung.
”Khawatir saja, karena saya, kan, setiap hari jualan di pasar, jadi bertemu banyak orang. Lebih baik periksa sejak awal,” ujar pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang itu.