Setelah menang atas Barcelona pada laga ”el clasico”, penampilan Real Madrid kembali memburuk. Mereka justru memberi kesempatan kepada Barcelona untuk memperkokoh posisi di puncak klasemen Liga Spanyol.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
SEVILLA, SENIN — Real Madrid kehilangan momentum untuk kembali naik ke puncak klasemen Liga Spanyol setelah dikalahkan Real Betis, 1-2, di Stadion Benito Villamarin, Senin (9/3/2020) dini hari WIB. ”El Real” masih tertahan di peringkat kedua dan tertinggal dua poin di bawah Barcelona.
Padahal, Madrid sudah memiliki momentum untuk memenangi laga tersebut. Mereka mengalahkan Barcelona 2-0 pada laga sebelumnya untuk membuka jalan ke puncak klasemen. Pada laga el clasico itu, Madrid juga mendapatkan kepercayaan diri yang besar untuk kembali ke jalur kemenangan musim ini.
Namun, Madrid tidak bisa berbuat banyak di Benito Villamarin karena sang tuan rumah mampu bertahan dengan baik. Umpan-umpan silang yang dilakukan oleh pemain Madrid, seperti Vinicius Junior, Marcelo, atau Lucacs Vazquez, dapat dipatahkan.
Betis justru unggul lebih dulu melalui tendangan bek mereka, Sidnei, pada menit ke-40. Bek asal Brasil itu memanfaatkan kebingungan pemain Madrid yang pada saat itu berharap mendapat hadiah tendangan penalti. Sebelum gol terjadi, kapten Madrid, Sergio Ramos, berbenturan dengan Nabil Fekir. Namun, wasit menganggap tidak ada pelanggaran.
Madrid baru bisa membalas melalui tendangan penalti yang dilakukan Karim Benzema pada menit ke-45+3. Penalti itu diberikan setelah Sidnei menjatuhkan Marcelo. Dengan gol dari titik putih itu, Benzema mengakhiri paceklik gol selama 613 menit. Sebelumnya ia terakhir kali mencetak gol saat melawan Atletico Madrid pada awal Februari.
Benzema kemudian gagal menjadi pahlawan dan justru menjadi penyebab kekalahan timnya. Pada menit ke-82, Betis mencetak gol kemenangan melalui tendangan Cristian Tello yang mendapatkan bola setelah Benzema keliru mengoper bola.
Dengan demikian, ini adalah kekalahan ketiga Madrid dalam lima laga terakhir di semua kompetisi. Dari lima laga terakhir itu, kemenangan satu-satunya hanyalah saat melawan Barcelona.
Penampilan terburuk
”Ini adalah penampilan terburuk kami musim ini. Kami tidak punya apa-apa, kami tidak punya energi, pola permainan yang jelas, penguasaan bola, dan intensitas,” kata Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane seperti dikutip Marca. Ia pun segera menegaskan bahwa ia adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kekalahan itu.
Zidane pun tidak bisa menjelaskan mengapa timnya bisa tampil buruk pada laga tersebut. Menurut dia, sebuah tim bisa saja tampil buruk pada babak pertama dan memperbaikinya pada babak kedua. Namun, Madrid sama sekali tidak melakukan perbaikan.
Meski demikian, Zidane tidak putus asa dan melihat masih ada harapan untuk bangkit. Tim hanya butuh waktu untuk menganalisa laga ini dan mencari jawaban untuk menghadapi laga berikutnya, yaitu melawan Eibar, Jumat (13/3/2020).
Pemain Madrid, seperti Ramos, juga mengakui bahwa mereka tampil buruk. Namun, sama seperti Zidane, Ramos juga masih optimistis menatap laga-laga berikutnya. ”Masih banyak poin yang bisa kami rebut. Jika masih ingin menjuarai liga, kami tidak boleh lagi membuang peluang seperti yang terjadi pada laga ini,” ujarnya.
Bagi Betis, kemenangan ini adalah angin segar setelah tidak mampu menang dalam tujuh laga terakhir di Liga Spanyol. Kemenangan ini akan memberi mereka kepercayaan diri untuk melanjutkan laga berikutnya yang tidak kalah panas, yaitu laga derbi melawan Sevilla.
”Kemenangan atas tim sebesar Real Madrid inilah yang kami butuhkan,” kata Tello dikutip Mundo Deportivo. Betis saat ini masih berada di peringkat ke-12 dengan 33 poin. Namun, mereka percaya diri bisa untuk masuk ke peringkat enam besar dan merebut tiket ke kompetisi Eropa, minimal tampil di Liga Europa. (AFP/REUTERS)