Jalan Berlubang di Tangsel Buat Pengendara Sepeda Motor Terjatuh
Musim hujan hampir berlalu. Kini, dampak genangan dan banjir beberapa pekan lalu mulai mengganggu masyarakat, yaitu antara lain lapisan aspal tergerus dan jalanan pun berlubang-lubang yang membahayakan pengendara.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Wilayah Tangerang Selatan, Banten, belum sepenuhnya terbebas dari jalan rusak. Di beberapa titik ruas Jalan Raya Jombang, Pondok Aren, Tagerang Selatan, misalnya, masih terdapat sejumlah lubang menganga. Kondisi jalan itu beberapa kali membuat pengendara motor terjatuh dan terluka.
Air hujan masih menggenang pada sebuah lubang berdiameter 90 sentimeter di Jalan Raya Jombang, Pondok Aren, Rabu (11/3/2020) sore. Lubang itu terletak di tepi jalan dan melebar hingga hampir mencapai tengah jalan. Kedalaman lubang sekitar 7 sentimeter.
Pengendara sepeda motor yang lewat berusaha menghindari lubang jalan tersebut. Beberapa pengendara yang kurang beruntung terjatuh dan mengalami luka-luka. ”Beberapa kali ada yang jatuh karena ngebut dan kaget tidak sempat lihat ada lubang itu,” ucap Harmono (50), warga setempat.
Sementara itu, warga lainnya, Diki (38), menyampaikan, lubang itu belum diperbaiki sejak Januari 2020. Menurut Diki, Jalan Raya Jombang kerap rusak saat musim hujan tiba. Hal itu karena kurangnya saluran air yang ada di sepanjang jalan.
Akibatnya, air hujan menggenangi jalan dan menggerus aspal. Pantauan Kompas di lokasi, tidak semua ruas Jalan Raya Jombang memiliki saluran air. Kalaupun terdapat saluran air, rata-rata sudah mengalami pendangkalan karena tertutupi tanah dan pasir.
Lubang tidak hanya terdapat di salah satu titik jalan, tetapi menyebar di sejumlah titik. Besaran lubang bervariasi dari yang kecil hingga paling besar. Pada salah satu titik, lubang pada jalan tidak terlampau besar, hanya saja cukup dalam.
Salah seorang warga Pondok Aren, Saka (27), mengatakan, pengendara motor kerap menjadi korban lubang di Jalan Raya Jombang. Lubang tersebut, kata Saka, dibiarkan menganga selama sebulan. ”Dari pengamatan saya, sampai sekarang sudah ada empat orang yang terjatuh. Pernah ada yang terjatuh sampai tangannya sobek,” ujar Saka.
Selain sepeda motor, jalan tersebut juga kerap dilewati bus dan truk karena merupakan salah satu akses menuju tol Bintaro. Saka berharap pemerintah segera memperbaiki sejumlah lubang di Jalan Raya Jombang.
Dikonfirmasi secara terpisah, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie berjanji segera memperbaiki kerusakan jalan dan menutup lubang. Ia meminta kepada pengendara yang terjatuh untuk segera berobat ke puskesmas.
Tangerang
Selain Kota Tangerang Selatan, jalan rusak juga masih terdapat di wilayah Kota Tangerang. Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Decky Priambodo mengungkapkan, ada puluhan jalan di Kota Tangerang yang kerusakannya sangat parah. Kondisi jalan tersebut sudah retak-retak dan berlubang.
”Jumlahnya ada 24 titik,” ujar Decky di Kompleks Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Salah satu ruas jalan dengan kerusakan terparah adalah Jalan Perancis, Kota Tangerang. Ruas jalan tersebut memiliki panjang 6,7 kilometer dan terbagi ke dalam dua wilayah, yaitu Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Sepanjang 2,2 kilometer di antaranya masuk wilayah Kota Tangerang.
Kerusakan di ruas Jalan Perancis dikeluhkan warga dan ramai diperbincangkan di media sosial. Saat hujan deras, jalan itu kerap tergenang air sehingga membuat banyak lubang tidak terlihat. Beberapa pengendara sepeda motor sampai terjatuh setelah terjerumus ke dalam lubang.
Adapun Decky mengatakan, Jalan Perancis mengalami kerusakan parah akibat banyak dilalui truk bertonase besar untuk proyek strategis nasional. Kini, Decky sudah melakukan pengecekan dan memerintahkan jajarannya untuk melakukan penanganan.
”Kami sudah cek dan petakan. Ada yang kerusakannya ringan, sedang, hingga berat. Untuk yang ringan, kita bisa segera lakukan perbaikan,” ucap Decky melalui siaran pers.
Sementara untuk ruas jalan yang mengalami kerusakan sedang hingga berat, Decky mengaku masih harus mengukur kembali lebar, kedalaman, hingga panjang jalan. Dengan demikian, proses perbaikannya dipastikan akan memakan waktu.