Pihak rumah sakit terus bersiap menghadapi lonjakan pasien positif Covid-19 ataupun mereka yang dalam pemantauan. Pemerintah juga berjanji meningkatkan pelayanan rumah sakit menghadapi penyakit Covid-19 ini.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Selain dengan menambah laboratorium tes swab untuk mempercepat pemeriksaan spesimen, pemerintah juga menyatakan bahwa rumah sakit bisa memperluas ruang isolasi. Pemerintah juga memfasilitasi agar rumah sakit bersedia melayani warga yang ingin berkonsultasi terkait Covid-19 pada hari libur.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, ketika berkunjung ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020), menjelaskan, ada tambahan 17 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Kasus tersebut berasal dari DKI Jakarta (14), Banten (1), Jawa Tengah (1), dan Jawa Barat (1). Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 menjadi 134 kasus. Sebanyak delapan pasien sembuh dan lima orang meninggal.
Menurut dia, pola isolasi pasien Covid-19 tidak lagi menggunakan terminologi lama, yakni satu pasien berada di kamar bertekanan negatif. Kamar bertekanan negatif ditempati jika ada indikasi fisik pasien membutuhkan hal itu.
”Kita akan membuat satu ruangan, bisa saja beberapa orang ditaruh di sana selama semuanya diyakini positif Covid-19, seperti yang dilakukan di China,” katanya ketika ditanya kesiapan rumah sakit dalam mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19.
Yurianto juga sedang berkomunikasi dengan rumah sakit agar menerima pasien nonrujukan untuk berkonsultasi mengenai Covid-19 di hari libur. Dia mengusahakan agar instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit bisa mengabaikan dahulu aspek kegawatdaruratan.
”Kalau datang seorang yang tidak urgen, IGD pasti akan bertanya. Tetapi, kami akan perbaiki ini dan direspons untuk menerima nonrujukan melakukan konsultasi (Covid-19). Kami akan melakukan ini secara pelan-pelan,” katanya. Dia menekankan, khusus untuk pasien rujukan Covid-19, rumah sakit rujukan akan membuka pintu selama 24 jam.
Untuk mempercepat pemeriksaan spesimen, lanjutnya, sudah dilakukan rapat internal di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) hari ini. Rapat itu dihadiri oleh beberapa lembaga, antara lain Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan Laboratorium Kesehatan Daerah.
”Sudah disepakati bahwa untuk wilayah Jakarta akan segera dioperasikan. Seluruhnya tadi secara teknis sudah dibicarakan, mudah-mudahan secepatnya (bisa beroperasi). Saya tak bisa detail karena saat rapat saya mengerjakan pekerjaan di tempat lain. Tetapi, yang pasti ini bertujuan agar pemeriksaan lebih cepat lagi,” katanya.
Kalau datang seorang yang tidak urgen, IGD pasti akan bertanya. Tetapi, kami akan perbaiki ini dan direspons untuk menerima nonrujukan melakukan konsultasi (Covid-19). Kami akan melakukan ini secara pelan-pelan.
Ditanya mengenai kesiapan rumah sakit untuk melayani pasien nonrojukan di hari libur, Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, menyatakan belum bisa menyanggupi karena keterbatasan tenaga medis. Untuk sementara, mereka melayani warga yang ingin berkonsultasi mengenai Covid-19 di hari kerja.
Sementara itu, untuk mengantisipasi lonjakan kasus, RSPI Sulianti Saroso tidak lagi menerima pasien rawat inap nonpasien Covid-19, kecuali untuk kasus khusus, seperti rabies. Akan tetapi, lanjut Syahril, pelayanan terhadap pasien rawat jalan masih ada.
Dia melanjutkan, ruang isolasi akan diperluas menjadi berkapasitas 90 tempat tidur. Satu kamar bisa berisi dua pasien. Selain itu, jumlah kamar bertekanan negatif ditambah empat. Total ada 15 ruangan bertekanan negatif.
Saat ini, RSPI Sulianti Saroso merawat 11 pasien. Delapan pasien positif Covid-19, sedangkan sisanya merupakan pasien dalam pengawasan.
Hadiah jamu
Dalam konferensi pers di Sulianti Saroso, turut hadir Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan tiga pasien positif Covid-19 yang sembuh: Kasus 1, Kasus 2, dan Kasus 3. Dalam kesempatan itu, Terawan menyerahkan jamu dari Presiden Joko Widodo sebagai hadiah kepada ketiga orang itu.
Yurianto menegaskan, ketiga pasien tersebut secara fisik sudah sangat sehat. Mereka sudah dites dua kali dan hasilnya negatif. ”Kami meyakini bahwa beliau bertiga sudah memiliki imunitas terhadap virus (Covid-19) ini,” katanya.