Akibat kelangkaan stok bawang bombai, Alex mengaku mengalami penurunan omzet. Dulu, sebelum harga bawang bombai naik, ia bisa mengantongi omzet hingga Rp 15 juta per hari. Namun, kini omzetnya turun hingga Rp 10 juta.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Pedagang di sejumlah pasar tradisional di Tangerang Raya, Selasa (17/3/2020), mengeluhkan kenaikan harga bawang bombai. Kenaikan harga bawang bombai yang tinggi membuat sebagian pedagang tidak mampu lagi untuk menjualnya. Masyarakat diminta mencari alternatif lain hingga pemerintah mampu mengatasi kenaikan harga.
Alex (29), seorang pedagang di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, Banten, mengatakan, harga bawang bombai naik hingga lebih dari 100 persen. Sebelumnya bawang bombai dihargai Rp 26.000 per kilogram. Kini sejak sekitar sepuluh hari terakhir, harganya naik secara perlahan hingga menyentuh Rp 100.000 per kilogram.
”Ini gara-gara stok bawang bombainya tidak ada,” ujar Alex.
Akibat kelangkaan stok bawang bombai, Alex mengaku mengalami penurunan omzet. Dulu, sebelum harga bawang bombai naik, ia bisa mengantongi omzet hingga Rp 15 juta per hari. Namun, omzetnya kini turun hingga Rp 10 juta.
Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Bandeng, Kota Tangerang. Di beberapa kios bumbu dapur sudah tidak lagi menjual bawang bombai. Kalaupun ada yang menjual, harganya sudah melambung tinggi.
Sutin (31) adalah salah satu pedagang di Pasar Bandeng yang tidak lagi menjual bawang bombai. Ia tidak lagi mampu membeli bawang bombai di pasar induk di Kota Tangerang karena harganya sudah melambung. Beberapa hari lalu, ia terakhir kali membanderol harga bawang bombai Rp 40.000 per kilogram. Saat stoknya masih banyak di pasaran, harga bawang bombai sekitar Rp 25.000 per kilogram.
”Sudah tidak jual lagi. Takut nanti enggak ada yang mau beli karena harganya sudah mahal sekali,” kata Sutin.
Purnama Dewi (38), pedagang di Pasar Bandeng yang masih menyediakan bawang bombai, menjual bawang bombai seharga Rp 100.000 per kilogram. Ia menjual bawang bombai secara eceran. Per butir bawang bombai dihargai Rp 10.000. Sebelumnya, harganya hanya Rp 2.000 per butir.
”Langganan banyak yang terkejut akhirnya enggak jadi beli,” kata Purnama.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Abdullah Mansuri menyampaikan, kenaikan harga bawang bombai terjadi di seluruh pasar di Indonesia. Harga bawang bombai tertinggi tercatat ada di sejumlah pasar di DKI Jakarta yang mencapai Rp 230.000 per kilogram. Ia mengakui ada beberapa pedagang di pasar tradisional yang memilih untuk tidak berjualan bawang bombai karena kekurangan modal.
Menurut Mansuri, kenaikan harga disebabkan ketiadaan stok bawang bombai di dalam negeri. Selama ini kebutuhan bawang bombai diimpor dari sejumlah negara, misalnya India dan Pakistan.
”Sirkulasi impor dari pemerintah harus dijaga karena izin impor bawang bombai baru keluar beberapa hari lalu. Butuh waktu untuk menstabilkan harga kembali,” ujar Mansuri.
Lebih lanjut, Mansuri mengimbau masyarakat untuk mencari alternatif bahan lain selain bawang bombai. Hal itu karena, katanya, kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk berjualan masakan berbahan baku bawang bombai. Kalaupun dipaksakan, margin keuntungannya juga sangat tipis.