”Pagi-pagi sekali saya sudah berkunjung ke Lebak Bulus. Memang sepi, bahkan per gerbong kereta MRT juga hanya ada satu hingga dua penumpang,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Imbauan agar warga bekerja di rumah di tengah merebaknya virus korona baru mulai menampakkan hasil. Pada Selasa (17/3/2020), Stasiun MRT dan Halte Transjakarta Lebak Bulus sepi. Bahkan, lebih sepi daripada hari-hari biasa.
”Pagi-pagi sekali saya sudah berkunjung ke Lebak Bulus. Memang sepi, bahkan per gerbong kereta MRT juga hanya ada satu hingga dua penumpang,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tatkala dihubungi.
Pantauan di lapangan menunjukkan, bahkan, tidak ada antrean penumpang. Adi, seorang penjaga kios makanan di Stasiun MRT Lebak Bulus, mengatakan, hingga pukul 10.00 tidak ada pembeli satu pun. Kios tempatnya bertugas buka sejak pukul 06.30.
”Dari jam 06.00, sejak saya sampai untuk persiapan buka kios, sepi sekali. Berbeda dengan kemarin yang anterannya sampai ke jalanan,” ujarnya.
Demikian pula pemandangan di halte Transjakarta. Tampak hanya 10 penumpang yang mengantre. Bus gandeng jurusan Lebak Bulus-Harmoni yang biasanya padat hanya diisi oleh lima penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menekankan pembatasan jumlah penumpang. Di Lebak Bulus, petugas MRT hanya mengizinkan 137 penumpang untuk naik ke kereta yang terdiri dari enam gerbong. Jumlah maksimal penumpang di setiap gerbong adalah 60 orang.
Pada bus Transjakarta, bus gandeng hanya boleh memuat 80 penumpang dan bus ukuran reguler maksimal mengangkut 30 penumpang. Semua diatur berdasarkan prinsip jarak sosial.