RS Premier Bintaro Bantah Ada 19 Tenaga Medis Terjangkit Covid-19
”Kami tidak memberlakukan lockdown. Hanya saja, memang instalasi gawat darurat ditutup selama lima hari karena sedang dilakukan penyemprotan disinfektan,” kata Pringgondani, Manajer Marketing RS Premier Bintaro.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Pihak Rumah Sakit Premier Bintaro membantah isu yang menyebutkan ada 19 tenaga medis di rumah sakit itu terjangkit Covid-19. Pelayanan kepada pasien hingga saat ini berlangsung normal kendati ruang instalasi gawat darurat ditutup sementara selama lima hari.
”Saya pastikan itu kabar bohong. Pelayanan pasien masih berjalan seperti biasa,” ujar Pringgondani, Manajer Marketing RS Premier Bintaro, Kamis (19/3/2020).
Kabar bohong itu menyebar melalui pesan berantai. Dalam pesan itu disebutkan, masyarakat sebaiknya untuk sementara menghindari RS Premier Bintaro karena 19 tenaga medis di rumah sakit itu terjangkit Covid-19. Selain itu, disebutkan pula RS Premier Bintaro untuk sementara memberlakukan karantina wilayah (lockdown).
”Kami tidak memberlakukan lockdown. Hanya saja, memang instalasi gawat darurat ditutup selama lima hari karena sedang dilakukan penyemprotan disinfektan,” katanya.
Pringgondani menduga, kabar bohong terkait 19 tenaga medis terjangkit Covid-19 itu didasari atas kebijakan RS Premier Bintaro yang mengistirahatkan sejumlah tenaga medisnya selama 14 hari.
Keputusan itu muncul karena RS Premier Bintaro juga menampung sejumlah warga Tangerang Selatan yang diduga terjangkit Covid-19. Saat ini, RS Premier Bintaro memiliki enam kamar isolasi. Pasien ditempatkan di sana sebelum dirujuk ke RSPI Sulianto Saroso dan RS Persahabatan.
”Tenaga medis itu kami istirahatkan karena pernah menangani pasien terduga Covid-19,” ucap Pringgondani.
Pantauan Kompas di RS Premier Bintaro Kamis sore, pelayanan pasien berjalan normal. Terlihat pasien tengah menebus resep dokter di apotek rumah sakit. Begitu pula dokter dan perawat hilir mudik menangani pasien.
Namun, area pintu masuk utama yang menuju lobi rumah sakit memang tengah ditutup. Pringgondani menjelaskan, pihaknya mengatur ulang alur kedatangan pengunjung rumah sakit. Pengunjung tidak lagi masuk melalui pintu utama, tetapi lewat pintu belakang.
”Karena kami harus men-screening terlebih dulu para pengunjung yang masuk. Itu lokasinya di belakang,” ujarnya.
Setiap pengunjung yang hendak masuk gedung rumah sakit harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh. RS Premier Bintaro membuat sebuah tenda khusus tempat pengunjung menjalani screening. Di tenda itu juga disediakan cairan pembersih tangan. Pengunjung yang suhu tubuhnya melebihi 37 derajat celsius dilarang masuk.
Untuk sementara waktu, RS Premier Bintaro meniadakan jam besuk pasien. Hal itu sebagai bagian dari antisipasi menyebarnya pandemi Covid-19 di area rumah sakit. Selain itu, pasien yang menjalani rawat jalan hanya diperkenankan ditemani satu orang kerabat dekat.