Meski dilanda wabah Covid-19, warga diimbau tetap mewaspadai banjir. Bencana ini bisa terjadi sewaktu-waktu ketika hujan lebat di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Oleh
Aditya Diveranta / Fransiskus Wisnu Wardhana Dany
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga diminta mewaspadai banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Banjir menggenangi sebagian wilayah di Jakarta setelah hujan deras sepanjang Jumat (20/3/2020) siang hingga sore mengguyur. Paling tidak tujuh wilayah rukun warga di Jakarta Selatan, dua jalan utama di Jakarta Selatan, dan satu jalan utama di Jakarta Timur tergenang banjir.
Tujuh RW yang dimaksud meliputi lima RW di Kelurahan Menteng Atas (Kecamatan Setiabudi), satu RW di Kelurahan Cipulir (Kecamatan Kebayoran Lama), dan satu RW di Kelurahan Duren Tiga (Kecamatan Pancoran).
Tiga jalan yang tergenang meliputi Jalan Ciledug Raya dan Jalan Perdatam VIII, Jakarta Selatan, dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter (cm). Selain itu, Jalan DI Pandjaitan di Jakarta Timur juga tergenang setinggi 20 cm.
”Ketujuh wilayah RW dan tiga jalan tersebut terdampak adanya hujan lokal. Hujan hingga sore cukup lebat dan wilayah tergenang itu berada di sekitar sungai. BPBD memantau genangan mulai surut pada pukul 18.00,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohammad Insyaf kepada Kompas, Jumat (20/3/2020) malam.
Insyaf menjelaskan, genangan di tujuh wilayah bervariasi mulai dari 10 cm hingga 40 cm. Satu RW di Kelurahan Cipulir yang berada di dekat sungai tergenang hingga 40 cm.
Hingga pukul 20.00, petugas BPBD DKI Jakarta bersama Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan masih menyisir wilayah yang tergenang. Adapun satu RW di Kelurahan Cipulir dikabarkan belum sepenuhnya surut. Insyaf mengimbau agar warga tetap melaporkan genangan di wilayah masing-masing meski di tengah kepanikan wabah Covid-19.
Ia menjanjikan layanan panggilan evakuasi banjir 112 dan aplikasi Pantau Banjir masih bekerja secara responsif. ”Hingga malam, beberapa wilayah yang terlapor banjir sedang disedot genangannya memakai pompa portabel. Mudah-mudahan besok pagi sudah beres,” ucap Insyaf.
Genangan air setinggi 20 cm terjadi di Jalan Gunawarwan, Jakarta Selatan, seperti yang disaksikan Bonni (27), pengojek daring. Meski begitu, lalu lintas kendaraan tidak terganggu karena genangan di jalan itu cepat surut. ”Lalu lintas lancar. Tadi ketinggian genangan setara trotoar,” ujar Bonni.
Pengamatan Kompas di wilayah Jakarta Pusat, genangan nyaris tidak terlihat sebagaimana yang terjadi di sekitar Masjid Istiqlal. Meski hujan lebat, di kawasan ini tidak ada genangan. Begitu pula di kawasan niaga Tanah Abang, aktivitas warga tidak terganggu karena hujan.
Sementara itu, Daniel (36), warga Sunter, Jakarta Utara, mengatakan, hujan deras di wilayahnya tidak membuat area itu kebanjiran. Meski aktivitas terganggu karena hujan lebat, tidak ada genangan yang tinggi di sana. Namun, akses jalan menuju perumahannya tergenang air. Genangan itu berada di sekitar Kantor Pengadilan Jakarta Utara. ”Mobil rendah susah lewat sana. Untung genangan cepat surut,” kata Daniel.
Di Kramatjati, Jakarta Timur, sejauh ini tidak ada luapan sungai ataupun genangan air. Kendati demikian, warga tetap waspada apabila hujan kembali mengguyur. ”Kalau ada luapan, segera diinfokan melalui grup percakapan Whatsapp sehingga warga tidak panik,” ucap Darma, anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan Kramatjati.