Tes Massal Covid-19 Warga Bekasi Digelar di Stadion Patriot Candrabhaga
Provinsi Jawa Barat mememutuskan untuk melalukan tes cepat massal Covid-19 di tiga stadion. Tiga stadion itu, yakni Stadion Patriot Candrabhaga, Stadion Pakansari, dan Stadion Jalak Harupat.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Warga Kota Bekasi akan mendapat kesempatan tes massal Covid-19 menggunakan tes cepat atau rapid test pada minggu ini. Kelompok warga yang diberi kesempatan untuk terlebih dahulu melakukan tes massal, yakni orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan, dan 50 orang terdekat dari kelompok rentan itu.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengatakan, tes massal menggunakan alat tes cepat di Kota Bekasi akan dilakukan di stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi. Stadion itu juga direncanakan untuk kegiatan tes massal bagi sebagian warga Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang.
"Rapid tes ini sudah dijanjikan pemerintah pusat ada di Kota Bandung, besok. Rapid tes ini tesnya dengan darah dan ada teknologi kedua dengan polymerase chain reaction (PCR) mengetes dahak dari tenggorokan dan hidung. Yang digunakan di Kota Bekasi itu rapid test," kata Ridwan, di Kota Bekasi, Minggu (22/3/2020).
Ridwan menambahkan, warga yang diberi kesempatan terlebih dahulu untuk melakukan pemeriksaan cepat massal, yakni orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan 50 orang terdekat yang positif Covid-19, 50 orang terdekat dari kelompok PDP dan 50 orang terdekat dari ODP. Adapun kelompok kedua yang mendapat kesempatan tes massal yakni, seluruh petugas kesehatan di unit kesehatan.
"Ketiga adalah mereka-mereka yang profesinya berinteraksi secara sosial dengan masyarakat, misalnya, lurah, camat, kyai, dan ulama. Intinya bahwa tidak semua warga dites massal karena ada screening, ada kriteria," katanya.
Ridwan menjelaskan di Jawa Barat, ada tiga stadion yang digunakan untuk tes massal. Selain Stadion Patriot Candrabhaga, ada juga Stadion Pakansari untuk warga Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok, dan Stadion Jalak Harupat untuk warga di luar Bodebek.
Stadion dipilih dengan pertimbangan selain tempatnya luas juga memperlambat pergerakan orang yang dites agar segera mendapat hasil tes sebelum kembali ke rumah. Dari hasil tes jika negatif Covid-19, orang tersebut langsung dipulangkan ke rumah. Namun, jika hasilnya positif Covid-19, maka orang tersebut akan menjalani pemeriksaan lanjutan menggunakan teknologi PCR dan jika hasilnya tetap positif maka akan diisolasi.
Tiru kebijakan DKI
Ridwan Kamil pada kesempatan itu juga memberi arahan kepada Wali Kota Bekasi untuk meniru kebijakan DKI dalam pencegahan penyebaran virus korona baru Covid-19. Sebab dari hasil analisa Pemerintah Provinsi Jawa Barat, warga yang dominan positif Covid-19 di Jawa Barat ada di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). Situasi ini menunjukkan kalau penyebaran penularan berada di daerah yang berdekatan dengan Jakarta sebagai episentrum penularan virus korona baru.
"Arahan saya kepada Wali Kota Bekasi, kebijakan yang ada di Jakarta tolong di copy karena situasinya persis, mulai dari kotanya padat, jumlah yang positif juga tertinggi. Minggu ini saya merekomendasikan ke Wali Kota Bekasi agar tidak ada kantor-kantor yang melaksanakan kegiatan sehari-sehari mulai 23 Maret selama satu minggu di masa kritis," kata Ridwan.
Data terakhir yang dikutip dari website corona.bekasi.go.id, pada Minggu (22/3/2020), jumlah ODP sebanyak 81 orang. Adapun jumlah PDP sebanyak 59 dan jumlah kasus positif Covid-19 meningkat menjadi 15 kasus.
Sebelumnya, pada Sabtu (21/3/2020), Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, saat dihubungi terpisah melalui pesan singkat, mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi akan segera mengeluarkan surat edaran baru yang kebijakannya mengikuti langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. ”Segera kami keluarkan instruksi wali kota,” ujarnya.