Khawatir Korona, Warga Tak Berani Tolong Pria Ambruk di Tambun
Seorang laki-laki tersungkur tanpa sebab yang jelas di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Tidak ada yang berani menolong karena khawatir itu terkait wabah Covid-19.
Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Laki-laki berinisial AF (54) tiba-tiba tersungkur saat sedang berada di dekat terowongan Tambun di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Senin (23/3/2020) malam. Tidak ada warga yang berani mendekat dan menolong karena khawatir AF sakit akibat tertular virus korona baru.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, Selasa (24/3/2020), mengatakan, berdasar keterangan Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Komisaris Besar Hendra Gunawan, lokasi kejadian di ruas Jalan Raya Mekarsari-Tambelang Kampung Mekarsari Tengah, Desa Mekarsari. Petugas piket pada Kepolisian Sektor Tambun sudah mengecek laporan masyarakat terkait kejadian itu.
Salah seorang saksi berinisial SF (24) menjelaskan, dirinya sekitar pukul 20.00 melihat AF mengendarai sepeda motor, kemudian berhenti di titik kejadian. AF terlihat menelepon sebelum tiba-tiba terkapar tanpa diketahui jelas penyebabnya.
Tubuhnya tergeletak dan dari mulutnya keluar busa. ”Karena takut dengan wabah korona, warga tidak ada berani menolong korban,” kata Yusri.
Tidak lama berselang, anak korban berinisial LF (20) datang guna memastikan identitas AF. LF lalu menjelaskan bahwa ayahnya memiliki riwayat penyakit tuberkulosis. Untuk penanganan lebih lanjut, mobil ambulans membawa korban yang masih dalam keadaan sadar ke Rumah Sakit Umum Daerah Bekasi.
Hingga kini, penyebab AF jatuh tersungkur belum diketahui secara pasti. Namun, kepolisian menerima informasi bahwa korban merupakan tetangga dari pasien yang positif tertular Covid-19. Pasien tersebut meninggal di Cianjur, Jawa Barat, yang dimakamkan di daerah Tambun.
Pasien berusia 50 tahun itu meninggal di salah satu RS di Cianjur pada 3 Maret 2020. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di hari Minggu (15/3/2020) mengonfirmasi bahwa pasien ini positif Covid-19. Hasil tes terhadap istri dan anak pasien juga menunjukkan keduanya tertular virus korona baru.
Padahal, juru bicara penanganan penyebaran Covid-19 Achmad Yurianto sebelumnya meyakinkan bahwa pasien tersebut negatif Covid-19 setelah melalui pemeriksaan spesimen.
Cerita tentang orang yang sakit atau meninggal di area publik dan dikhawatirkan terkait Covid-19 juga terjadi di Subang, Jawa Barat. Seorang penumpang bus jurusan Kuningan-Bekasi meninggal dunia saat bus sedang di area peristirahatan Kilometer 102 Tol Cipali, Subang, Sabtu (21/3/2020).
Kepala Kepolisian Resor Subang Ajun Komisaris Besar Teddy Fanani yang diwawancara Kompas.com mengatakan, bus pun mengantarkan korban ke RS umum daerah terdekat. Sesampainya di RS, para petugas mengevakuasi jasad korban dengan mengenakan alat pelindung diri sehingga banyak warga yang khawatir korban meninggal karena Covid-19. Padahal, berdasarkan pemeriksaan dokter, korban diduga meninggal karena sakit maag kronis.