Pengamanan Rumah Sakit Darurat Korona Berlangsung Ketat
Sejalan dengan pengoperasian rumah sakit darurat, penjagaan di sekitar Wisma Atlet berjalan ketat. Aparat gabungan mengatur masuk keluarnya orang dari kawasan yang kini menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19 itu.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dany
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Operasionalisasi Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, berlangsung dalam pengawasan ketat. Pasien Covid-19 diperiksa sejak antre di area masuk ke rumah sakit.
Rumah Sakit Darurat Covid-19 mulai kedatangan pasien Covid-19 sejak Senin (23/3/2020) malam. Terjadi antrean kendaraan roda dua dan empat di sepanjang Jalan Sunter Kemayoran sebagai satu-satunya akses masuk ke rumah sakit.
Selasa siang, tidak ada lagi antrean di sepanjang jalan masuk. Hanya ada ambulans yang hilir mudik ke rumah sakit melalui satu akses masuk. Adapun jarak jalan itu ke rumah sakit sekitar 200 meter.
Setidaknya terdapat tiga pos pengamanan terpadu di sekitar rumah sakit. Setiap pos dijaga oleh polisi dan TNI dari berbagai satuan. Kebanyakan petugas mengenakan masker dan sarung tangan.
Pos pertama dan kedua terletak di area parkir, sedangkan pos ketiga di akses masuk ke rumah sakit. Pasien yang hendak masuk diperiksa terlebih dahulu oleh petugas di pos ini. Mereka memeriksa kelengkapan dokumen (surat rujukan) dan lainnya.
Muhammad Aminudin (34), warga Kelurahan Serdang, Kemayoran, yang berjualan di sekitar lokasi, menuturkan, antrean pasien Covid-19 terjadi mulai pukul 19.00. Jelang tengah malam antrean semakin padat. Situasi berangsur-angsur lengang sekitar pukul 3 dini hari.
”Petugas memeriksa dulu di posko, lalu masuk. Pagi ini tidak banyak pasien Covid-19 yang datang, justru ambulasn hilir mudik,” ucap Aminudin.
Empat dari 10 tower Wisma Atlet Kemayoran diubah menjadi rumah sakit darurat untuk menangani pasien Covid-19. Total ada 2.836 unit ruangan yang disiapkan untuk menampung pasien, dokter, petugas, dan Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, rumah sakit darurat akan digunakan untuk ruang perawatan dan isolasi bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan sampai sedang. Diharapkan, rumah sakit rujukan lain yang menangani pasien dengan kondisi berat akan terbagi bebannya.
Normal
Pengoperasian rumah sakit darurat tidak mengganggu aktivitas warga di sekitarnya. Bahkan warga bersyukur dengan adanya rumah sakit ini. Tidak ada pemberlakuan rekayasa lalu lintas ataupun pembatasan aktivitas di sekitar lokasi. Ruas Jalan Sunter Kemayoran dan sekitarnya dibuka dua arah.
Petugas menempatkan papan informasi tentang akses masuk menuju rumah sakit. Operasionalisasi Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran berjalan normal. Pedagang kaki lima pun berjualan seperti biasa.
Zainul Arifin (24), warga Kelurahan Serdang, Kemayoran, mendukung pengoperasian rumah sakit darurat karena untuk kepentingan warga. ”Bayangkan kalau ada di posisi mereka (pasien Covid-19), kan, kerepotan berobat,” ujarnya.
Selain itu, aktivitas warga sekitar juga tidak terdampak. Dia yang bekerja sebagai pengojek tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Hal yang sama diutarakan Aminudin. Dia bersyukur lantaran dagangan laris manis diborong petugas keamanan di sekitar rumah sakit darurat.