DKI Siapkan Grand Cempaka Business bagi Tenaga Kesehatan Melawan Covid-19
Menurunkan risiko penularan virus korona baru bagi tenaga kesehatan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan empat hotel yang dikelola BUMD DKI, tempat para tenaga kesehatan tinggal sementara.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tenaga kesehatan yang ada di barisan terdepan perang melawan wabah Covid-19 disediakan hotel khusus oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk beristirahat dan menginap. Itu bisa meringankan beban para tenaga kesehatan yang selama ini khawatir menularkan virus SARS-CoV-2 kepada keluarga atau orang-orang di sekitar mereka.
”Kini yang sudah bisa diakses adalah Hotel Grand Cempaka Business di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Timur. Hotel ini adalah badan usaha milik daerah,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam jumpa pers di Balai Kota Jakarta, Kamis (26/3/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menyiapkan tiga hotel lainnya untuk istirahat para tenaga kesehatan, yang ada di bawah pengelolaan BUMD PT Jakarta Tourisindo (Jaktour).
Nantinya, total akan ada 700 tempat tidur bagi para tenaga kesehatan itu. Di Grand Cempaka Business saja terdapat 220 kamar dengan ketersediaan 414 tempat tidur.
Masyarakat bisa membantu meringankan beban kerja para tenaga kesehatan dengan tinggal di rumah atau pembatasan sosial.
Para tenaga kesehatan yang mulai menginap di hotel itu per hari Kamis pagi adalah personel dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan dan RSUD Pasar Minggu sebanyak 130 orang. Pukul 15.00, rombongan kedua berdatangan ke Grand Cempaka Business. Selain menginap, mereka juga disediakan konsumsi dengan menu khusus yang sehat.
”Tenaga kesehatan tidak hanya menginap selama masa tanggap darurat. Apabila masa ini harus diperpanjang, mereka dipersilakan terus menginap di hotel-hotel yang disediakan pemerintah,” ujar Anies.
Ia juga meminta masyarakat membantu meringankan beban kerja para tenaga kesehatan dengan tinggal di rumah atau pembatasan sosial. Hanya keluar jika benar-benar butuh, seperti piket kerja, membeli kebutuhan pokok, dan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Dengan begitu, risiko penularan yang pada akhirnya berujung pada pengobatan bisa ditekan.
Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DKI Jakarta Catur Laswanto mengungkapkan, saat ini ada 50 tenaga kesehatan dinyatakan positif terinfeksi virus korona baru. Mereka semua ada dalam perawatan, dua di antaranya meninggal.
Direktur Utama PT Jaktour Novita Dewi menjelaskan, para tenaga kesehatan yang menginap di hotel diminta memiliki surat pengantar dari rumah sakit dan berkoordinasi dengan dinas kesehatan. Mereka juga harus dinyatakan negatif tertular virus korona baru.
”Di hotel disediakan bilik sterilisasi. Sebelum masuk ke kamar, mereka menjalani proses disinfektan dulu,” katanya. Setiap kamar tidur juga disemprot cairan pembunuh kuman setiap hari.
Novita mengatakan, gelombang pertama dan kedua diberikan kepada tenaga kesehatan dari RSUD. Gelombang ketiga akan dibuka kepada personel dari rumah sakit secara umum.